Jember, NU Online
Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga merupakan simbol eksistensi keberadaan umat Islam. Karena itu, sudah seharusnya warga NU merawat masjid dan menandai kepemilikannya agar tidak “dicuri” jama’ah lain.
<>
“Karena saat ini rawan, masjid kita tiba-tiba takmirnya sudah diganti. Diganti kelompok lain yang tidak sealiran dengan kita,” tukas Rais Syuriyah PBNU, Masdar F. Mas’udi dalam acara pembekalan kepada para anggota Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di aula PCNU Jember, Jawa Timur, Minggu (9/3).
Kiai Masdar berharap agar segenap elemen NU, mulai dari PMII, IPNU, IPPNU, Ansor, Fatayat, Muslimat dan sebagainya segera berkoordinasi untuk mendata masjid-masjid milik NU, menjaga, dan selanjutnya memberi tanda khas NU.
Dengan tanda khas tersebut, katanya, kelompok lain akan berpikir seribu kali untuk mengambil alih masjid NU. “Ini penting dan mendesak, karena kelompok lain sudah melakukan penetrasi begitu rupa,” ucapnya.
Menurut Kiai Masdar, NU perlu mengoordinir kalangan anak muda untuk melakukan pengawalan kepada umat. Selain itu, para kiai juga tak boleh berhenti memberikan pencerahan kepada warga, terutama tentang Aswaja. “Kalau aqidah dan pengetahuan ke-NU-an warga sudah bagus, mereka tak gampang dirayu.” ujarnya. (aryudi a. Razaq/abdullah alawi)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua