Sumenep, NU Online
Sistem demokrasi di Indonesia harus dapat diikuti oleh seluruh masyarakat. Terutama para generasi muda, diharapkan turut berpartisipasi agar proses berdemokrasi kian berkualitas. Pemahaman akan hal ini harus disampaikan agar mereka memiliki pemahaman yang memadai.
Setidaknya, itu yang ingin diraih pada seminar pendidikan politik yang diselenggarakan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Sumenep. Kegiatan mengambil tema: Sosialisasi Tatap Muka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Timur, Rabu (11/4).
Salah seorang narasumber, Gogot Cahyo Bakaoro, menjelaskan bahwa warga dan kader PMII haruslah turut mengambil peran dalam pendidikan politik. āSebagai warga pergerakan, PMII mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pendidikan politik,ā kata Komisioer Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur ini.
Gogot menngingatkan bahwa nilai lebih kader PMII adalah sebagai bagian dari kalangan intelektual di lapisan masyarakat. āKarenanya, menjadi pemilih terdidik adalah sebuah keharusan,ā jelasnya. Demikian pula para pegiat organisasi ekstra kampus tersebut juga diharapkan mengisi lapisan intelektual di masyarakat, lanjutnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel C1 atas kerja sama IKA PMII dan KPU Jatim tersebut juga menghadirkan KH Darwis.Ā
Dalam paparannya, politik kharismatik saat ini masih dijadikan sebagai acuan dalam menentukan pilihan. āHal tersebut tidak dapat dipisahkan dalam tradisi masyarakat, khususnya kalangan dengan tingkat pendidikan yang kurang memadai,ā katanya.
Sebagai elemen masyarakat, Sekretaris IKA PMII Jawa TimurĀ itu juga berharap agar seluruh tahapan pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada tahun ini sesuai harapan. āKita berdoa semoga pemilihan kepala daerah dapat berjalan dengan aman dan sukses baik mulai perencanaan hingga pelaksanaan,ā harapnya.
Di akhir paparannya, Kiai Darwis mengingatkan bahwa pemilihan kepala daerah baik di level kabupaten dan kota hingga gubernur harus dengan pertimbangan matang. āPilihlah pemimpin yang cerdas dan mampu menguasai persoalan dengan baik," tandasnya. (Mahrus/Ibnu Nawawi)