Daerah

Semangat Matan Jatim Kenalkan Tarekat kepada Anak Muda

NU Online  ·  Rabu, 4 April 2018 | 07:00 WIB

Pasuruan, NU Online
Pengurus Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah an-Nahdliyah atau Matan harus menunjukkan bahwa walaupun usia muda, santri, dan mahasiswa bukan halangan untuk berthariqah. Bahkan ini adalah waktu yang baik untuk memulai.

"Berusia muda bukan halangan untuk berthariqah, karena Sayyidina Ali bin Abi Tholib berthariqah saat masih muda dan sanadnya langsung dari Nabi Muhammad SAW,” kata KH Abdul Hadi, Selasa (3/4).  

Hal tersebut diingatkannya kepada para pengurus Matan se-Jawa Timur di Kantor Pusat Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan. Itu usai kegiatan Silaturrahmi Nasional Mursyid Thariqah dalam rangkaian Musyawarah Idaroh (Musda) ke-4 Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Idaroh Wustro Jawa Timur.

Pertemuan ini sekaligus membicarakan sejumlah hal. Salah satu terkait problem yang sering dirasakan banyak orang ketika hendak masuk dan bai'at thariqah atau tarekat.

Menurut KH Abdul Hadi, thariqah salah satu media untuk membersihkan hati kita menuju Allah SWT. "Sebab umur kita hanya Allah yang tahu, kenapa harus menunggu tua kalau masuk thariqah, itupun kalau memang kita ada janji sama Allah jika harus mati tua. Tunggu apalagi mumpung kalian masih muda,"  ujarnya. 

Kegiatan ini membuat Pengurus Matan tergugah kembali. Hal ini didasarkan dari pernyataan M  Alwi selaku Pengurus Matan Universitas Yudharta Pasuruan. "Kami merasa tergugah kembali untuk berjuang dalam pergerakan thariqah kepemudaan yang menjadi sarana kawah candra dimuka dalam upaya mensinergikan ke dalaman spiritual dan ketajaman intelektual dalam jiwa pemuda Indonesia,” katanya. 

Dirinya menjadikan Matan sebagai transportasi pemahaman pemuda menuju Islam yang Indah. “Yaitu Islam yang merangkul bukan memukul, islam yang memeluk bukan menggebuk, yakni Islam rahmatan lil alamin bukan hanya rahmatan lil muslimin," tandasnya. (M Ainul Yaqin/Ibnu Nawawi)