Daerah HAUL HABIB ALI KE-103

Serambi Masjid Agung Pun Jadi Pilihan Menginap Peziarah

Rab, 11 Februari 2015 | 00:01 WIB

Solo, NU Online
Berziarah ke daerah yang jauh dari tempat tinggal tentu akan membutuhkan banyak waktu dan biaya. Tak jarang, mesti menginap barang semalam, agar bisa mengistirahatkan badan selama perjalanan itu.
<>
Bagi mereka yang berduit, tentu tak menjadi masalah untuk menyewa di penginapan ataupun hotel. Namun, bagi mereka yang hanya bermodal saku sedikit atau bahkan ‘bonek’ (bondo nekat), biasanya memanfaatkan tempat umum seperti masjid, pom bensin, dan lain sebagainya untuk bisa melepas lelah.

Hal tak jauh berbeda, dilakukan oleh sebagian peziarah yang hendak mengikuti peringatan haul Habib Ali Al-Habsyi di Masjid Riyadh Solo. Mereka memilih masjid sebagai tempat ‘menginap’.

Pantauan NU Online, Senin (9/2) malam, masjid-masjid di sekitar lokasi haul menjadi “tempat penginapan”. Bahkan Masjid Agung Surakarta, yang lokasinya lumayan jauh dari tempat haul, pun tak luput dari serbuan para peziarah.

M Farchan, satpam Masjid Agung menuturkan, sudah menjadi tradisi pada acara haul pihak takmir masjid agung mempersilakan para pengunjung untuk menggunakan fasilitas masjid.

“Boleh untuk bermalam di serambi masjid sampai acara haul selesai, tapi ruangan di dalam tetap kami tutup,” terangnya.

Salah satu peziarah yang kami temui, Idris, mengaku berasal dari daerah Gerongan Kraton Pasuruan. Rencananya, ia akan menginap di sini semalam saja. “Saya baru kali ini ikut bersama rombongan dari Pasuruan satu bus,” ujarnya.

Idris dan para peziarah lain, memilih untuk menggunakan fasilitas Masjid Agung untuk menginap, karena alasan sederhana murah dan terdapat air yang melimpah. (Ajie Najmuddin/Mahbib)