Suasana dan sikap ramah penuh kekeluargaan dari seluruh warga Kampung NU Magetan sangat dirasakan oleh Civitas Akademika Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIM NU) Metro, Lampung saat melakukan kunjungan silaturahmi, Rabu (10/10). Suasana penuh kemeriahan dengan nuansa NU di segala aktifitas keseharian para penduduk, membuat para anggota rombongan merasa dalam suasana lebaran setiap hari.
"Kami serombongan disambut hangat oleh para kiai, pengurus PCNU, Lembaga dan Banom yang ada di PCNU Kabupaten Magetan di komplek perkantoran PCNU, tepatnya di Masjid Kubah songo," kata salah satu Dosen IAIM NU Metro, Iwanuddin tentang kunjungan yang dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa tempat seperti sekolah-sekolah NU Ungulan di Magetan, Studio Radio Aswaja, dan Studio NUSA TV.
Saat memasuki salah satu Kampung NU yaitu Desa Josoturi, Magetan, rombongan yang terdiri dari mahasiswa dan dosen ini terkesan dengan gapura selamat datang yang didesain khusus mencirikan NU. Warna hijau dipadu tulisan Selamat Datang di Kampung NU serta logo NU tampak menghiasi gapura yang berdiri kokoh menyambut setiap yang datang.
"Kami pun sangat terkesan dan penasaran. Kami terus melaju menelusuri kampung NU melalui sela-sela rumah warga. Di sini kami diarahkan di salah satu pondok pesantren untuk sejenak ramah-tamah," kata Iwan melalu keterangan tertulisnya kepada NU Online.
Iwan menambahkan ada hal menarik yang ditemuinya dalam kesempatan keliling di perkampungan NU tersebut. Pada malam hari, aktifitas warga selalu diwarnai dengan ritual-ritual keagaman yang semuanya ala Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdiyah. Semisal jika ada salah satu warga yang meningal dunia, secara sukarela dan berjamaah warga membacakan surat Yasin dan pembacaan dzikir fida'.
"Alhamdulillah luar biasa sambutannya, warganya ramah semua bak pemandu wisata.Dan setiap warga yang kami datangi selalu menyuguhi banyak minuman dan kueh ringan. Bahkan ketika kami pamit sisa kueh yang disuguhkan ke kami dengan bahasa santunnya disuruh membawanya sekedar untuk cemilan di Bus," katanya.
Seluruh rombongan pun ungkap Iwan, merasa tersanjung dan terhormat serasa pejabat sedang kunjungan kerja ke bawah. "Serasa turis yang sedang berwisata ke indonesia. Pokoe rasane koyo bodo Idul Fitri," ungkapnya.
Menurut Iwan, berdasarkan penjelasan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magetan, kampung-kampung NU ini dibentuk untuk menangkal gerakan radikalisme dan terorisme. Adanya ide ini juga dimaksudkan agar umat Islam paham terhadap gerakan yang sangat merugikan orang banyak ini.
Saat ini, sudah ada sejumlah Kampung NU di Magetan. Di antaranya di Josoturi Kecamatan Panekan, Tapen Kecamatan Lembeyan, Kelurahan Kartoharjo Kecamatan Kartoharjo, dan Kledokan, Kecamatan Bendo. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
4
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-Israel
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua