Daerah

Sikapi Gempa, Ini Anjuran Kiai Cholil As’ad

NU Online  ·  Kamis, 18 Oktober 2018 | 08:45 WIB

Jember, NU Online  
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang melanda Situbondo dan sejumlah daerah lainnya  di Jawa Timur  belum lama ini, memang  cukup meresahkan  warga. Betapa tidak, karena saat itu masyarakat masih terngiang-ngiang dengan kedahsyatan gempa yang menghunjam Palu dan Donggala. Gampa di situ memang cukup mengerikan, ribuan bangunan tidak hanya runtuh, tapi juga  tenggelam ke perut bumi. Tapi sesungguhnya, menurut Ketua PCNU Situbondo, KH Zaini Shonhaji, gempa bumi tak perlu ditakuti. Sebab, sejak zaman Nabi Adam, gempa sudah ada.

“Tidak perlu ditakutkan, yang penting kita berdoa kepada Allah semoga selamat. Itu pesan dari Kiai Cholil (KH Cholil  As'ad Syamsul Arifin),” ucapnya kepada NU Online via sambungan telepon seluler, Kamis (18/10).

Menurut Kiai Zaini,  putra KHR.  As'ad Syamsul Arifin itu menyikapi gempa bumi secara rasional. Maksudnya, gempa bumi adalah bencana alam yang sulit dihindari ketika Allah sudah berkehendak. Karena itu, manusia tak perlu resah, tapi berdoa dan memohon kepada Allah agar gempa tersebut tidak menjadi bencana.

“Untuk itu, beliau menganjurkan agar kita banyak-banyak membaca shalawat nariyah dan istighfar kepada Allah. Mudah-mudahan dengan begitu, gempa tidak menjadi bencana bagi kita,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mengikuti jejak kehidupan para ulama yang selalu menebar takwa kepada Allah.  Sehingga kehidupan masyarakat terisi dengan kebaikan dan kebaikan.

“Jadi  dalam pandangan Kiai Cholil, dua itu saja cukup menyikapi gempa. Yaitu perbanyak baca shalawat nariyah, istighfar, dan tebar kebaikan,” urainya (Red: Aryudi AR).