Daerah

SMK Al-Falah Produksi Krupuk Ikan Lele

NU Online  ·  Jumat, 3 April 2015 | 05:29 WIB

Probolinggo, NU Online
SMK Al-Falah yang berdiri pada 2006, mengalami pertumbuhan cukup bagus. Eksistensi sekolah di jalan Durian nomor 13 kelurahan Sumber Wetan kecamatan Kedopok Kota Probolinggo ini semakin diakui. Para siswanya dilatih untuk kreatif. Mereka berhasil membuat produk krupuk ikan lele sebagai salah satu bentuk kreatifnya.
<>SMK Al-Falah saat ini fokus pada pengembangan jurusan pemasaran. Guna mengembangkan kemampuan para siswa, SMK yang lokasinya tidak jauh dari pasar kecamatan Kademangan ini dibekali para siswanya memproduksi krupuk ikan lele.

“Selain memproduksi, murid-murid kami ini juga sekaligus memasarkan krupuk ikan lele ini,” ungkap Kepala SMK Al Falah Jumiati, Kamis (2/4).

Produk ini diberi nama Krupuk Ikan Lele Produksi SMK Al-Falah. Di kemasan sudah tertera masa kedaluwarsa. Juga tertera komposisi bahan-bahan pembuatan krupuk tersebut. Di antaranya tepung tapioka, bawang putih, ikan, garam, gula dan telur. Kemasannya bermacam-macam ukuran, di antaranya 100 gram, 250 gram dan 500 gram.

Pembuatan krupuk tidak dilakukan di sekolah. Para siswa melakukan proses produksi di rumah mereka masing-masing. Sehingga aktivitas itu tidak mengganggu pelajaran di sekolah. Untuk itu, mereka dibekali pelajaran ekstrakurikuler cara membuat krupuk. Setelah menguasai tata cara membuat keripik, mereka diberi modal dan peralatan yang diperlukan.

“Kalau sudah kering dan diiris kecil-kecil, krupuk dibawa ke sekolah untuk dibungkus. Pengepakan dilakukan di sini,” terangnya.

Krupuk gurih itu kemudian dipasarkan oleh siswa dan siswi ke warga sekitar pesantren dan tetangga rumah para siswa. Mereka juga menjual krupuk di pasar kecamatan Kademangan. “Kami telah memproduksi krupuk sebanyak 1.000 bungkus dalam satu bulan. Tapi beberapa waktu terakhir belum produksi lagi karena harus menunggu hujan reda,” tegasnya.

Harga krupuk ikan lele ini cukup terjangkau. Jumiati mematok harga Rp. 11 ribu untuk sebungkus krupuk lele seberat 250 gram. Pihak sekolah juga membuka pintu bagi masyarakat yang ingin menjadi distributor atau kulakan krupuk hasil produksi untuk dijual lagi. Distributor mendapatkan harga khusus kulakan. “Mestinya Rp. 11 ribu, khusus distributor cukup Rp. 10 ribu,” tegasnya.

SMK Al-Falah sendiri saat ini memiliki sebanyak 58 siswa dan siswi. Lembaga pendidikan ini berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Raudlatul Falah. Proses pembelajaran berlangsung di sebuah gedung berlantai 2.

Di sisi barat kompleks Yayasan Pesantren yang diketuai KH Abdul Ghofur ini, berdiri sebuah musholla yang dimanfaatkan untuk tempat ibadah pada siswa. Sementara pada sore hingga malam hari madrasah diniyah. “Sebelum mendirikan SMK, Ketua Yayasan sudah mengajar di madrasah diniyah. Ini wujud pengabdian pesantren kepada masyarakat,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)