Daerah

Solidkan Organisasi, MWCNU Tegalsiwalan Rutin Istighotsah

NU Online  ·  Jumat, 1 Mei 2015 | 09:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo mempunyai cara sendiri untuk lebih memantapkan dan mensolidkan roda organisasi. Salah satunya dengan rutin menggelar istighotsah antara pengurus MWC dengan Ranting NU se-Kecamatan Tegalsiwalan.<>

Istighotsah yang istiqomah dilakukan ini tidak hanya diikuti oleh para pengurus saja, tetapi juga warga NU. Mereka berbaur menjadi satu untuk lebih mempererat tali silaturahim diantara sesame pengurus dan Nahdliyin. 

Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Tegalsiwalan, Muhlis mengatakan, istighotsah ini bertujuan untuk melestarikan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh ulama NU dan mengamalkan ajaran aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Yang terpenting lagi mendoakan dan menyerap aspirasi segenap warga NU. Aspirasi ini sangat penting sebagai pedoman dalam menyusun program kerja tahunan pengurus supaya sesuai dengan keinginan Nahdliyin,” ungkapnya, Jum’at (1/5).

Menurut Muhlis, istighotsah ini bisa menjadi ajang konsolidasi dan koordinasi pengurus untuk sharing informasi dan permasalahan yang dihadapi di masing-masing ranting. Sehingga bisa didiskusikan untuk dicarikan jalan keluarnya.   

“Roda organisasi akan solid manakala ditangani bersama-sama. Oleh karena itu kami lebih mengutamakan kekompakan dan kebersamaan dalam menjalankan program kerja. Tetapi program kerja antara ranting yang satu dengan yang lain tidak sama disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Muhlis menambahkan, kegiatan istighotsah ini akan semakin mempererat dan memperkokoh jalinan ikatan silaturahim diantara sesama pengurus NU dan warga Nahdliyin. “Melalui istighotsah ini kami berharap nantinya akan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk bersama-sama membesarkan NU,” tandasnya.

Istighotsah ini diawali dengan sholat Isya’ dan dilanjutkan dengan sholat hajat secara berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan sholawat bersama. Setelah itu baru digelar istighotsah dan diakhiri dengan doa bersama. (Syamsul Akbar/Fathoni)