Daerah

Songsong Hari Santri, Buku Sejarah Berdirinya PCNU Kencong Digarap

Jum, 25 September 2020 | 04:07 WIB

Jember, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai menggarap sebuah buku yang menggambarkan sejarah pendirian, perjalanan, dan kiprah NU Kencong selama ini. Buku tersebut dibuat dalam rangka menyongsong Hari Santri  2020.


Menurut Ketua PCNU Kencong, Kiai Zainil Ghulam, NU Cabang Kencong didirikan sejak 84 tahun lalu. Dalam rentang waktu yang cukup lama tersebut, tentu banyak kejadian dan kiprah pengurus dan tokoh NU Kencong yang patut dikenang dan dijadikan i’tibar bagi generasi penerus. Namun jika hal tersebut tidak diabadikan (ditulis) di lembaran-lembaran kertas, maka ia membisu menjadi onggokan sejarah yang kurang bermakna.


“Makanya penulisan sejarah penting sekali. Sejarah itu adalah spion bagi kita untuk melihat ke belakang guna menyongsong masa depan yang lebih baik,” ujarnya kepada NU Online di sela-sela Forum Discussion Group (FGD) di aula Yayasan Athfal,  Kencong, Jember, Kamis (23/9).


Di tempat yang sama, Koordinator Penulis Buku Sejarah NU Kencong, Rijal Mumazziq mengibaratkan buku dan sejarah itu sebagai jembatan  generasi masa kini dan  masa lalu. Dengan demikian, generasi NU saat ini diharapkan tidak asing terhadap peristiwa masa lalu dan kiprah tokoh-tokoh yang telah merintis, mendirikan, dan menggerakkan NU Kencong dari waktu ke waktu.


“Kita jadi tahu suka duka perjuangan tokoh-tokoh NU dalam menggerakkan organisasi,” ucapnya.


Penulis buku-buku keislaman itu menambahkan bahwa NU Kencong mempunyai sejarah lokal (kecil) yang tentu turut ambil bagian dalam menyusun narasi besar kesejarahan Islam  Nusantara. Apapun yang terjadi dan dilakukan NU Kencong selama ini mempunyai andil dalam membumikan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).


“Begitu juga tokoh-tokoh dan dinamika di dalamnya, juga memiliki kontribusi bagi pengembangan Aswaja,” terang Gus Rijal, sapaan akrabnya.


Rektor Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah (Inaifas) Kencong itu berharap agar generasi muda NU bisa meneladani ketokohan para pengurus dan kiai NU yang ada dalam buku sejarah itu. Mereka cukup berjasa dalam membentuk gugusan Islam di wilayah Kencong.


“Akan sangat memprihatinkan jika generasi NU Kencong tidak tahu sosok kiai-kiai yang telah berjasa untuk Kencong dan Bangsa Indonesia,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin