Daerah

Strategi Kampus Hadapi Era 5.0

Sen, 13 Januari 2020 | 05:15 WIB

Strategi Kampus Hadapi Era 5.0

Rektor Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang, Jawa Timur Anton Muhibbudin. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online 
Awal januari 2019 lalu muncul gagasan era society 5.0 dari Negara Jepang dalam Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss. Society 5.0 menawarkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang membuat seimbang antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial.
 
Jepang saat itu diwakili perdana menterinya, Shinzo Abe. Abe menjelaskan dalam society 5.0 hal utama bukan lagi modal, tetapi data yang menghubungkan dan menggerakkan segalanya, membantu mengisi kesenjangan antara yang kaya dan yang kurang beruntung. Dalam bahasa lain, society 5.0 memfokuskan kepada komponen manusianya.
 
Menanggapi masalah ini, Rektor Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang, Jawa Timur Anton Muhibbudin menyebutkan bahwa perguruan tinggi yang berada di lingkungan pesantren harus bisa menyiapkan sumber daya manusia (SDM) hebat dan bisa menyelesaikan masalah di masyarakat.
 
"Di tengah ketatnya persaingan zaman, maka perguruan tinggi harus memiliki program unggulan, di mana program tersebut menjadi ciri khas," jelasnya kepada NU Online, Ahad (11/1).
 
Program unggulan Unwaha dalam menghadapi era 5.0 adalah mengirim para mahasiswa dan dosennya ke luar negeri seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Unwaha berada di lingkungan Pesantren Bahrul Ulum dan memiliki ribuan mahasiswa.
 
Di negeri Jiran, para mahasiswa akan terlibat dalam proses belajar di kampus setempat dan membangun jaringan antarnegara. Pada tahun 2020 ini, Unwaha berencana mengirim 200 mahasiswa ke berbagai negara.
 
"Kampus ini masih baru, maka kita kirim mahasiswa kita ke luar negeri. Biar dapat fasilitas dan bisa meningkatkan SDM," ujarnya.
 
Program ini diakui oleh Anton bisa meningkatkan mental kaloborasi dari mahasiswa. Kaloborasi adalah salah satu ciri khas era 5.0. Di awal pengiriman mahasiswa ke negara lain, banyak yang minder. Tapi setelah berkali-kali kampus melakukan pengiriman ternyata responsnya cukup luar biasa. Banyak mahasiswa yang berlomba-lomba ingin terlibat.
 
"Kita berharap mahasiswa kita bisa berpikir kelas internasional dan siap bersaing," ujar Anton.
 
Selain itu, guna meningkatkan peran mahasiswa di masyarakat, Unwaha mengarahkan skripsi dan penelitian mahasiswa atau dosen ke arah pemecahan masalah di masyarakat. Sehingga dengan begitu kehadiran mahasiswa begitu terasa di masyarakat.
 
Pengabdian masyarakat bukan hal baru bagi pesantren. Sejak lama pesantren sudah aktif menemani masyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.
 
"Penelitian di sini kita arahkan pada pemecehan solusi masyarakat seperti penyuburan tanah bekas tambang dan pengurangan nikotin dalam tembakau," tandasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin