Sukseskan Pilkades, Muslimat Banyuanyar Istighotsah
NU Online · Jumat, 15 Mei 2015 | 00:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo menggelar istighotsah bersama di Pendopo Kecamatan Banyuanyar, Rabu (13/5).
<>
Istighotsah ini diikuti oleh sekitar 300 kaum hawa. Tidak hanya pengurus dan anggota Muslimat NU, mereka juga berasal dari pengurus TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, IGRA, IGTKI dan Himpaudi se-Kecamatan Banyuanyar.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Camat Banyuanyar H Didik Abdul Rahim dan jajaran Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Banyuanyar. Dalam istighotsah tersebut juga dibahas persiapan (pemilihan kepala desa) pilkades serentak yang akan dalam waktu dekat.
Wakil Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Banyuanyar Hj. Romliyah Fauzan mengungkapkan bahwa istighotsah ini merupakan upaya yang dilakukan Muslimat NU untuk bisa berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pilkades. Salah satunya dengan mendatangai Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih pemimpin di desa sesuai hati nuraninya.
“Kami berupaya sekuat tenaga supaya pelaksanaan pilkades berjalan dengan sukses dan mampu melahirkan pemimpin desa yang benar-benar amanah sesuai aspirasi warga NU. Setidaknya pemimpin yang terpilih berasal dari kader NU,” ungkapnya.
Menurut Romliyah, istighotsah ini digelar dengan tujuan untuk mengamalkan dan melestarikan ajaran tradisi ulama NU Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sekaligus bersama-sama mendoakan masyarakat. Apalagi momentumnya sebentar lagi akan dihelat pilkades secara serentak.
“Kami berharap dengan istighotsah ini para kader NU bisa berjuang bersama-sama untuk melahirkan pemimpin desa yang berasal dari kalangan Nahdliyin. Dengan demikian tentunya nanti bisa berjuang untuk menampung aspirasi warga NU,” jelasnya.
Sementara Camat Banyuanyar H Didik Abdul Rahim sangat mendukung kegiatan tersebut. Ketua PC Lembaga Takmir Masjid (LTM) Kota Kraksaan ini mengungkapkan istighotsah ini menandakan bahwa kebersamaan warga NU masih terjaga dengan baik. Bahkan hingga urusan yang berkaitan dengan kemaslahatan semua komponen masyarakat.
“Istighotsah adalah salah satu tradisi ulama NU yang harus terus dilestarikan sehingga jangan pernah meninggalkan tradisi yang ada dan tetap berpedoman pada hal-hal yang telah dirumuskan oleh ulama NU,” ungkapnya.
Didik mengharapkan agar kegiatan istighotsah ini akan semakin mempererat dan memperkokoh jalinan ikatan silaturahim diantara sesama pengurus dan Nahdliyin. Sehingga nantinya mampu menumbuhkan rasa kebersamaan untuk bersama-sama membesarkan NU.
“Kami mengharapkan agar warga NU bisa ikut ambil bagian dalam mensukseskan pesta demokrasi pemilihan pemimpin di tingkat desa. Salah satu upayanya dilakukan dengan cara mendatangi TPS dan menyalurkan hak suaranya memilih pemimpin desa yang amanah,” tegasnya.
Istighotsah ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Andjar Noermala. Dalam kesempatan tersebut, Andjar banyak menyampaikan beberapa program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan yang akan diberikan kepada para pengurus Muslimat NU di Kabupaten Probolinggo. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
5
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua