Daerah

Suro Bukan Bulan Menakutkan

NU Online  ·  Rabu, 5 Desember 2012 | 03:46 WIB

Semarang, NU Online
Bulan Muharam atau bulan Suro dalam istilah Jawa terkadang identik dengan bulan yang menakutkan. Namun tidak demikian menurut KH Bukhari Masruri.<>

Saat memberikan pengajian umum di halaman Masjid Jami Al-Hidayah Banjardowo Genuk Semarang, Selasa (4/12), Ketua PWNU Jawa Tengah periode 1985-1995 itu mengatakan sebaliknya, bahwa bulan Muharam itu memiliki banyak keutamaan dan penuh dengan keistimewaan.

“Masyarakat memandang bulan muharam sebagai bulan ketakutan. Padahal muharam itu bulan yang penuh dengan keberkahan,” katanya.

Menurutnya, Islam datang ke tanah Jawa bukan untuk menghapus tradisi setempat, akan tetapi memberikan penyegaran baru di tanah Jawa melalui dakwah-dakwah yang santun.

Misalnya, nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah tetap memakai istilah Jawa, kemudian pesan-pesan Islam dimasukkandi di dalam bulan-bulan itu dengan menyertakan nila-nilai dan tradisi setempat. 

“Makanya para walisongo, bukannya mengislamkan Jawa tapi menjawakan Islam,” tutur bukhari

Pengajian itu dihadiri ratusan orang dari kalangan ibu-ibu, anak-anak , pemuda maupun para bapak. Pengajian umum ini merupakan bagian dari acara pelantikan Ranting GP Ansor Banjardowo.

Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh ketua Gp Ansor Kota Semarang yakni sahabat Syaichu Amrin. Beban tanggung jawab amanah ini dikerjakan selama tiga tahun.

KH Bukhari dalam kesempatan itu menyampaikan selamat atas pelantikan Ansor Banjrdowo, dan berharap Ansor selalu beraqda di depan dalam menyebarkan paham Ahlussunah wal Jamaah.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Lukni Maulana/Pempred Buletin Ansoruna PAC GP Ansor Genuk