Tambah Penghasilan Buruh Tani, Juhairiyah Bentuk Kelompok Usaha
NU Online · Kamis, 24 Oktober 2013 | 03:06 WIB
Probolinggo, NU Online
Untuk menambahkan penghasilan minim tetangganya yang mayoritas berprofesi buruh tani dan tambak, Juhairiyah, putri pendiri pesantren Walisongo KH Nabrawi Mursi membuat kelompok usaha. Kelompok usaha yang terdiri dari tetangga dan kalangan ibu majelis taklim bergerak memproduksi kerupuk ikan.
<>
Karena itu Juhairiyah kemudian membuat kelompok usaha bersama Nayla Barokah. Anggotanya ibu-ibu warga sekitar dan santri pesantren. Kelompok ini memproduksi krupuk ikan jenggalak dan krupuk wortel. Dalam proses pembuatan krupuk, mereka mampu menghabiskan ikan jenggalak sebanyak 25 kg per hari.
Warga Dusun Bukkolan Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur kebanyakan berprofesi sebagai buruh. Baik buruh tani maupun buruh tambak. Selain itu, ada juga yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang, dan pegawai.
“Tetapi paling banyak di sini rata-rata sebagai buruh. Kesejahteraan warga dusun sini memang sangat minim. Awalnya, niat saya hanya ingin memberikan tambahan penghasilan di luar pekerjaan mereka sebagai buruh tani,” ungkap Juhairiyah kepada NU Online, Selasa (22/10).
Bagi Juhairiyah, peran pesantren yang didirikan oleh orang tuanya tidak selalu menjadi pusat pendidikan untuk masyarakat sekitar. Tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk meningkatkan ekonomi. Karenanya, ia kemudian membentuk kelompok usaha untuk mengangkat taraf hidup masyarakat di sekitar pesantren yang dominan bekerja sebagai buruh tani.
Sejak 2011 hingga kini, pesantren itu juga menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Hal itu terjadi sejak Juhairiyah mendirikan kelompok usahanya.
Pesantren Walisongo Desa Sidopekso berdiri pada tahun 1993. Sejak berdiri hingga 2011, Pesantren Walisongo hanya pusat pendidikan bagi penduduk sekitar.
Walau masih merupakan industri rumahan, produk kelompok ini sudah merambah pasar lokal hingga Surabaya, Muncar, dan Bali.
Tahun 2011 itu saya membuat kerupuk ini untuk dikonsumsi oleh keluarga. Kami sekeluarga suka dengan krupuk sehingga timbul niat untuk membuat krupuk sendiri, tegasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua