Daerah

Tanah Petani Digusur Paksa, PMII Bergerak

NU Online  ·  Rabu, 25 September 2013 | 07:33 WIB

Bandung, NU Online
Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) turut mengaspirasikan perjuangan kaum tani yang saat ini dilanda krisis lahan, pada peringatan Hari Tani Nasional, di Gedung Sate, Gasibu, Kota Bandung, Selasa (24/9) kemarin.<>

Farjri Idatul Akbar, aktivis PMII Bandung kepada NU Online mengatakan, Jawa Barat mempunyai lahan pertanian yang cukup luas dan tersebar di 24 kabupaten dan kota. Namun dari tahun ke tahun petaninya semakin berkurang, sebab lahan pertanian mereka direbut oleh para pengusaha.

“Petani seolah-olah diadudombakan, padahal mereka hanya ingin mengelola lahan dan hak mereka,” kata Fajri.

Para petani ingin supaya pemerintah memfasilitasi mereka. Pemerintah bertanggung jawab dalam memelihara kesejahteraan kaum tani.

“Saat ini kaum tani di Indonesia seperti dikerdilkan dalam memperoleh hak-hak mereka. Seperti dalam tragedi yang terjadi bulan lalu di Indramayu di mana lahan garapan yang seharusnya digarap oleh petani digusur paksa, tanpa adanya kesepakatan diantara petani dan pemerintah,” katanya.

Dalam orasi  tersebut para aktivis PMII mendesak gubernur berperan aktif dalam menyelesaikan sengketa Agraria di Jawa Barat. Kedua menolak segala kebijakan yang tidak sejalan dengan Undang Undang Pokok Agraria no. 5 tahun 1960, dan ketiga mendesak pula segala intimidasi dan kekerasan serta kriminalitas terhadap kaum petani.

Aksi tersebut pun didukung oleh berbagai elemen masyarakat, seperti Serikat Tani Pasundan (STP), Walhi, PAM UNPAD dan organisasi-organisasi lain yang turut andil menyemarakan peringatan Hari Tani. (Bakti Habibie/Anam)