Daerah

Tangkal Radikalisme, NU di Kawasan Jember Gelar Turba

Sab, 28 September 2019 | 02:30 WIB

Tangkal Radikalisme, NU di Kawasan Jember Gelar Turba

Ketua MWCNU Mayang, Jember, Ahmad Danial usai Turba bersama tokoh masyarakat. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Untuk mengokohkan tali silaturrahim antarpengurus Nahdlatul Ulama di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mayang melakukan Turba ( turun ke bawah) setiap Jumat malam. Sasaran Turba adalah Pengurus Ranting NU di 7 desa, pimpinan pesantren, tokoh masyarakat, dan para sesepuh NU setempat.
 
“Dalam rapat gabungan beberapa waktu lalu, diputuskan Turba harus dilaksanakan semingu sekali. Dan itu sudah kami lakukan sebanyak tiga kali. Dari pihak MWCNU, pesertanya adalah mustasyar, tanfidziyah dan syuriyah,” ujar Ketua MWCNU Mayang, Ahmad Danial kepada NU Online di Mayang, Jumat (27/9).
 
Menurut Ustadz Danial, meski kelihatannya sepele, namun Turba mempuyai makna strategis bagi perkembangan NU. Selain dapat mengokohkan tali silaturrahim, juga bisa menyerap informasi penting secara langsung dari para tokoh masyarakat. Baik terkait NU maupun kendala-kendala yag dihadapi, termasuk soal gerakan radikal.
 
“Dari Turba, saya membaca para pengurus ranting sangat antusias untuk ber-NU. Tapi memang harus kita sapa agar mereka dan kita juga bersemangat,” jelasnya.
 
Ia menambahkan, Turba juga berfungsi sebagai konsolidasi antarpengurus  MWCNU dan Ranting NU. Intinya adalah membangun kolektifitas dan keharmonisan antar pengurus agar program dan tujuan organisasi dapat tercapai untuk kemaslahatan umat.
 
“Karena yang berkumpul di Turba bukan hanya pengurus tapi juga guru ngaji. Mereka menyampaikan uneg-unegnya, dan wajib kita respons,” urainya.
 
Ustadz Danial menegaskan, ternyata begitu banyak persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, mulai dari soal radikalisme, pekerjaan hingga pembangunan masjid atau mushala. Intinya mereka memposisikan pengurus NU sebagai tempat mengadu seraya sangat mengharapakan jalan keluar dari problem yang dihadapi. 
 
“Apa yang bisa kita bantu, ya dibantu. Mereka perlu didengarkan keluhannya. Namun di atas semua itu, mereka tetap semangat untuk membela kepentingan NU,” ungkapnya.
 
MWCNU Mayang cukup hidup dengan beragam kegiatan. Selain Turba, juga rutin digelar lailatul ijtima. Belum lama ini memfasilitasi pengiriman 5 santri untuk mengikuti seleksi beasiswa yang diadakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. 
 
Pertengahan bulan ini, Ustadz Danial juga memfasilitasi terbentuknya Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Madrasah Aliyah Raudlatul Jannah Kebun Gunung Tegalrejo. 
 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi