Tiga Hal Picu Perbedaan Penentuan Awal Bulan Hijriyah
NU Online · Senin, 9 November 2015 | 03:05 WIB
Probolinggo, NU Online
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Probolinggo Imam Nur Fajri menyebutkan tiga hal yang bisa membuat perbedaan dalam menentukan awal bulan Ramadhan maupun Idul Fitri. Setidaknya, adanya perbedaan sistem hisab yang dipakai, perbedaan kriteria penentuan awal bulan Qomariyah, dan perbedaan Mathla’.
<>
“Perbedaan Mathla’ yaitu mathla’ alam Internasional global. Di manapun kita lihat hilal kita ikut. Mathla’ Regional (kedekatan wilayah). Misalnya Indonesia bertetangga dengan Malaysia. Kalau Malaysia sudah kelihatan hilal, maka Indonesia juga ikut mempertimbangkan, mathla’ nasional dan matla’ daerah,” katanya, Ahad (8/11).
Menurut Imam, perbedaan sistem hisab baik urfi maupun hakiki. Di mana hisaf urfi merupakan sistem hisab yang didasarkan pada perjalanan rata-rata dari evolusi bulan dan bumi. “Sedangkan sistem hisab hakiki adalah sistem hisab yang didasarkan pada perjalanan yang sebenarnya dalam revolusi bulan dan bumi,” jelasnya.
Sedangkan kriteria penentuan awal bulan dilakukan berdasarkan wujudul hilal, imkanur rukyah, rukyatul hilal bil fi’li dan ijtima’ qoblal fajri’ serta ijtima qobla dzukri. “Kalau kriteria penentuan awal bulan standart menggunakan sistem hisab hakiki kotemporer, berpedoman pada ufuk mar’i dan menggunakan kriteria mabims,” terangnya.
Imam menerangkan, kriteria mabims adalah tinggi hilal minimum 2 derajat, elongasi dari matahari minimal 3 derajat atau umur bulan mulai saat ijtima atau mulai saat matahari dan bulan dalam satu bujur astronomis yang sama sampai dengan terbenam matahari minimal 8 jam.
“Kami berharap mudah-mudahan masyarakat mampu mengambil ibrah agar jika terjadi perbedaan awal bulan Ramadhan tahun ini tidak akan terjadi gejolak dan hal-hal yang kurang kondusif di Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua