Daerah

Tiga Perkara yang Merusak dan Menyelamatkan Manusia

NU Online  ·  Ahad, 30 September 2018 | 16:15 WIB

Tiga Perkara yang Merusak dan Menyelamatkan Manusia

Wakil Ketua LBMNU Mojokerto, KH Zamroni Umar

Mojokerto, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Cabang Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Kabupaten Mojokerto KH Zamroni Umar menyebutkan, ada tiga perkara yang merusak dan menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat.

Tiga hal yang merusak tersebut yakni sifat kikir, mengikuti hawa nafsu, dan berbangga dengan pendapatnya sendiri. Dan tiga hal yang menyelamatkan manusia yaitu pertama takut kepada Allah. Kedua berbuat baik dalam keadaan rahasia atau terang-terangan seperti menghukumi dengan adil baik dalam keadaan ridha maupun marah dan terakhir bertindak sederhana baik dalam kondisi kaya maupun miskin. 

"Tiga tiga hal yang menyelamatkan dan tiga hal yang merusak ini dijelaskan nabi Muhammad dalam hadits riwayat Al-Bazzar. Hadits ini mengingatkan kita akan karakter pribadi dan masyarakat yang konstruktif (membangun) dan destruktif (merusak). Karakter yang konstruktif akan membentuk manusia yang shaleh secara individu dan shaleh secara sosial, begitu juga sebaliknya," ujarnya kepada NU Online di Mojokerto, Ahad (30/9).

Menurut Kiai Zamroni, tiga hal yang menyelamatkan ini jika di lakukan, maka menyebabkan seseorang selamat dari beberapa sifat berbahaya. Seperti matinya hati, iman yang lemah, munafik, riya, menyebarkan kemaksiatan, kobaran api iri dengki, permusuhan, dan saling benci bahkan pertumpahan darah antar sesama anak bangsa.

Dengan tiga sifat yang menyelamatkan itu membuat manusia bahagia. Karena kebahagiaan tidak hanya diperoleh dari hal-hal yang bersifat materialistis saja. Tetapi kebahagiaan yang sebenarnya adalah disaat manusia mampu merasakan kepuasan maksimal dari apa yang diperoleh dan apa yang telah diberikan.

"Tiga sifat yang menyelamatkan ini harus terus dipupuk dan dijaga setiap hari. Agar kebahagiaan terus menghampiri dan dekat dengan kita dan menutupi kemungkinan timbul tiga sifat perusak," beber Kiai Zamroni.

Secara khusus Kiai Zamroni juga menjelaskan efek buruk yang ditimbulkan dari tiga sifat perusak. Dengan sifat kikir, seorang individu akan punya keinginan tidak baik pada orang lain yaitu iri, dengki, pelit, dan egoisme yang pada puncaknya akan mengakibatkan seseorang hilang rasa tenggang rasanya dan tegaan.

Sementara itu, mengikuti hawa nafsu akan berdampak lemahnya agama dan tipisnya keyakinan seorang individu. Bahkan bisa mengakibatkan hilangnya kepekaan sosial. Akhirnya acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar, asalnya kehidupan pribadinya bahagia.

"Akhir-akhir ini banyak sekali tokoh masyarakat yang berbangga dengan pendapatnya sendiri. Bahkan cenderung memaksakan pendapat pribadi. Walaupun terkadang pendapat tersebut menyalahi aturan dan logika sehat serta tak mau disalahkan. Inilah bahayanya bangga dengan pendapat sendiri," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)