Jember, NU Online
Perkembangan zaman yang cukup dinamis dengan era digitalnya, telah menghadirkan sejumlah permasalahan yang cukup kompleks. NU sebagai bagian dari elemen bangsa, juga tak lepas dari persoalan yang muncul sebagai efek dibalik kemajuan zaman.
“Karena itu, kita harus siap menghadapi segala tantangan zaman kedepan,” tukas Wakil Ketua PCNU Jember, HM Misbahus Salam saat memberikan sambutan dalam Harlah Ke-69 Fatayat NU di aula Kantor PCNU Jember, Ahad (28/4).
Untuk, itu H Misbah berharap agar Fatayat dan segenap elemen NU lainnya untuk membekali diri dengan ilmu dan keterampilan guna menghadapi tantangan itu. Menurutnya, setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi warga NU saat ini dan kedepan.
Pertama, perang persepsi. Ini memang bukan perang fisik, tapi cukup vital. Saat ini ‘udara’ begitu bebas dan gampang menampung berbagai gagasan dan pemikrian, untuk kemudian di-share ke publik melalui media sosial. Termasuk penyebaran paham keagamaan dan ideologi negara yang menyimpang, begitu banyak berseliweran di dunia maya.
“Kalau tidak hati-hati, kita yang awam bisa dengan mudah terpengaruh. Karena itu, tugas NU adalah mempertahankan dan mengembangkan Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) An-Nahdliyah dan menjaga ideologi negara, Pancasila,” ucapnya.
Kedua, perang ekonomi. Ini sesungguhnya merupakan masalah bersama. Namun karena jumlah warga NU cukup banyak, maka dampak dari perang ekonomi itu tentu juga mengenai warga NU.
“Tugas NU adalah mengembangkan ekomomi kerakyatan, memberdayakan masyarakat dan sebagainya,” tambahnya.
Ketiga adalah perang budaya. Globalisasi informasi yang ditunjang dengan perkembangan teknologi informasi yang canggih, telah melahirkan kanal-kanal budaya baru yang begitu mudah diadopsi masyarakat. Jika itu dibiarkan, dipastikan akan menggerus budaya lokal, lambat atau cepat.
“Saya melihat Fatayat punya peran strategis untuk mengembangkan budaya islami, sebagai jawaban terhadap kecenderungan dominasi budaya luar,” pungkasnya. (Aryudi AR).