Jember, NU OnlineĀ
Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan bahwa rezeki yang melimpah merupakan cita-cita hampir semua manusia. Untuk itu, mereka peras keringat dan banting untuk mendulang rezeki yang banyak. Namun tidak jarang, kendati telah berusaha sedemikian rupa, tapi kenyataanya rezeki tetap seret.
āKalau (rezeki) tetap seret, tidak sebanding dengan yang diusahakan, maka yang bersangkutan perlu mawas diri,ā tukasnya saat memberikan tausiyah dalam Peringatan Israā Miāraj Nabi Muhammad SAW di Lingkungan Panji, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Selasa (12/3) malam.
Menurutnya, dalam mencari rezeki, manusia tidak boleh melupakan unsur pertolongan Allah. Bekerja terus menerus tapa minta tolong kepadaĀ Allah adalah sombong. Demikian juga terus menerus berdoa tanpa melakukan usaha yang nyata adalah konyol.
āJadi berusaha harus diikuti dengan doa,ā lanjutnya.
Gus Aab, sapaan akrabnya,Ā memberikan tips untuk mendapatkanĀ rezeki dengan mudah. Yaitu malam diminta, dan pagi dijemput. Maksudnya malam hari minta (berdoa) kepada Allah, dan pagi harinya rezeki itu harus dijemput dengan cara bekerja.
āKalau hanya diminta tapi tidak dijemput, tidak bisa. Demikian juga sebaliknya, kalau hanya dijemput tapi tidak diminta juga sulit,ā urainya.
Ia menambahkan, bahwa rezeki adalah urusan Allah sehingga manusia tidak bisa menentukan. Bisa jadi pekerjaan dua orang manusia sama tapi rezekinya belum tentu sama.Ā
āItu karena Allah yang mengatur rezeki manusia. Dan bersedekah termasuk hal yang bisa melapangkan rezeki,ā pungkasnya. (Aryudi AR)Ā