Tuntut Gaji, Guru PAI SD Se-Bojonegoro Luruk Kemenag
NU Online · Kamis, 9 Januari 2014 | 04:01 WIB
Bojonegoro, NU Online
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se-Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (8/1/2014), meluruk kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bojonegoro. Ratusan guru tersebut menuntut tunggakan gaji selama setahun yang belum dibayarkan.
<>
"Selain menuntut gaji setahun, juga meminta Kemenag untuk mempermudah pencairan jangan dipersulit dengan dicairkan setahun sekali. Harapannya seperti dana yang lain, dicairkan tiga bulan sekali," ujar Fadhori, ketua koordinator GPAI SD se-Kabupaten Bojonegoro, kepada NU Online.
Guru SD Kadipaten II Bojonegoro itu mengatakan, total anggaran hampir dua miliar rupiah diperuntukkan bagi mereka untuk menerima gaji setiap bulannya.
"Kalau Kemenag tidak bisa mengurusinya, diserahkan ke Dinas pendidikan saja. Karena sesuai aturannya, guru agama gajinya ditangani Kemenag," pungkasnya. Keterlambatan pencairan hanya terjadi pada GPAI SD, sementara gaji untuk GPAI SMP dan SMA telah cair.
Tampak para pendemo bapak dan ibu guru itu membawa poster bertuliskan, antara lain, “Cairkan Dana Sertifikasi/TPP GPAI SD 2013”, “Kalau Kemenag Tidak Mampu Menangani TPP Serahkan Kami ke Dinas Pendidikan', dan 'Jangan Persulit Sistem Pencairan Dana'.
Kedua belah pihak, yakni antara perwakilan GPAI dan Kemenag, akhirnya melakukan pertemuan tertutup. "Hasilnya pertemuan, kita akan sampaikan ke Kanwil Jawa Timur, karena didaerah tidak mempunyai kewenangan apa-apa," ujar Kepala Kemenag Bojonegoro, Abdul Wahib usai pertemuan. (M Yazid/Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua