Genderang perang yang ditabuh Polsek Tuban terhadap penjual tuak selama Ramadan mendapat apresiasi dari pengasuh Ponpes Yanbuul Ulum, Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, KH Yahya Romli.
menurut Yahya, tuak adalah induk dari segala macam keburukan dan ummul khobaaits (penyakit masyarakat) seperti disampaikan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Penyakit mental tersebut, antara lain, berjudi, berzina, mencuri, dan lainnya.<>
Kiai Yahya berharap, polisi tidak hanya membersihkan penjual tuak di Tuban pada Ramadan saja. Namun, pada bulan-bulan yang lain. Sehingga, terkesan razia tersebut tidak musiman atau sesuai kebutuhan.
''Dengan memerangi penjual tuak, maka setidaknya semua penyakit mental masyarakat terkurangi,'' tegas Yahya seperti dilansir Radar Bojonegoro, rabu (26/8).
Memang Kiai yahya juga mengakui, tuak sangat kental dengan masyarakat Tuban. Itu yang menjadikan Tuban lebih dikenal sebagai Kota Tuak daripada Kota Wali. Kiai Yahya berharap, langkah polisi tersebut setidaknya menghapus kesan bahwa tuak dibiarkan merajalela dan tidak ada upaya dari alim-ulama melalui aparat hukum untuk memeranginya. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua