Unisnu Jepara: Lulusan SMK Belum Terserap Maksimal
NU Online · Rabu, 5 Oktober 2016 | 03:04 WIB
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara bekerja sama dengan Pemkab Jepara yang tergabung dalam Jaringan Penelitian Daerah (Jarlitda) Kabupaten Jepara mengadakan sebuah penelitian yang berkenaan dengan model peningkatan daya saing lulusan SMK. Penelitian ini diadakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang ada.
Tolok ukur keberhasilan pendidikan dapat dilihat di antaranya dari daya saing lulusan hasil pendidikan.
Laporan hasil kajian terpublikasi dalam Seminar Hasil Penelitian “Model Peningkatan Daya Saing Lulusan SMK Berbasis Keunggulan Lokal Kabupaten Jepara” diselenggarakan di kantor Bappeda Kabupaten Jepara, Selasa (4/10) pagi.
Berdasarkan data yang dilansir dari Kantor Dikpora Kabupaten Jepara, diketahui rasio peserta didik SMA dan SMK adalah sebesar 36,5 persen berbanding 63,5 persen.
“Namun demikian, permasalahan yang ada adalah belum terserapnya secara maksimal hasil lulusan dari SMK tersebut,“ kata Nusrotus Saidah, anggota tim peneliti dari Unisnu Jepara.
Dalam paparan yang juga dihadiri Kepala Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak) Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hendarman, forum ini mengebutkan bahwa kompetensi lulusan dari SMK yang bergerak di bidang pariwisata masih belum dapat memenuhi standar kebutuhan tenaga kerja kepariwisataan.
Karenanya, dibutuhkan sebuah kebijakan yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas lulusan SMK Pariwisata agar memiliki daya saing di dunia kerja.
Salah satu peserta seminar dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jepara, Sigit, menanggapi hasil penelitian ini bahwa kendala lulusan SMK Pariwisata di Jepara masih kurang menguasai bahasa Inggris. Hal ini dilihat dari lulusan SMK Pariwisata yang magang di dunia usaha.
Hendarman menyampaikan, hasil penelitian dinilai masih belum bisa dioperasionalkan oleh pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan, juga pelaku usaha yang berkaitan dengan dunia pariwisata.
Hendarman menambahkan, untuk rekomendasi yang disampaikan, mestinya harus sudah operasional. “Para stakeholder mintanya itu hasil penelitian yang sudah bisa dilaksanakan secara praktis. Sehingga dapat langsung menjadi kebijakan publik,” ungkapnya.
Ketua Tim Peneliti juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisnu Jepara Purwo Adi Wibowo mengatakan, kegiatan seminar untuk mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui masyarakat secara luas.
“Dengan seminar ini, diharapkan dapat diketahui hasil penelitiannya dan dapat menjadi referensi bagi pelaku pendidikan kejuruan dan pelaku usaha,” pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua