Daerah

Urai Kemacetan, Banser di Bantul Ikut Atur Lalu Lintas 

Rab, 25 Desember 2019 | 10:30 WIB

Urai Kemacetan, Banser di Bantul Ikut Atur Lalu Lintas 

Ansor dan Banser siap mengamankan suasana. (Foto: NU Online/Adrian)

Bantul, NU Online
Barisan Ansor Serbaguna atau Banser di kawasan Pundong, Bantul, Yogyakarta turut ambil bagian mengurai kemacetan imbas libur natal dan tahun baru. Tidak hanya itu, bersama aparat lainnya ikut melakukan penjagaan di sekitar gereja.
 
Achat Farmadi selaku Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Pundong mengemukakan bahwa dalam setiap perayaan hari besar keagamaan di nasional, Ansor maupun Banser selalu turun gelanggang. Hal tersebut sebagai panggilan jiwa.
 
“Persoalan pluralisme tidak berkisar hanya pada soal konsep, pemahaman dan wacana, namun pokok nyatanya adalah pada sikap, bagaimana menghargai, menerima dan mempraktikkannya,” katanya, Selasa (24/12).
 
Dalam pandangannya, pluralitas adalah sebuah hal yag tidak dapat dihindari. Yang mendesak dilakukan adalah bagaimana penyikapan positif untuk menjaga kerukunan,” jelasnya.
 
Karena itu, dirinya juga menyayangkan dengan kabar yang sedang viral baru-baru ini, bahwa umat Nasrani di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tidak bisa merayakan Natal bersama karena ada larangan dari pemangku kebijakan setempat. 
 
Untuk di Kecamatan Pundong, seperti tahun-tahun sebelumnya, jajaran Pimpinan Muspika Kecamatan bersama warga dan kelompok sosial-agama masyarakat dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) saling menguatkan kerukunan antar umat beragama.
 
“Kami saling menghargai keyakinan agama yang berbeda untuk menjaga kedamaian dan keamanan,” katanya. 
 
Banser sebagai kelompok anak muda NU juga berperan aktif dalam sikap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama, terjun langsung bersama Muspika, Polsek, Koramil, Linmas, dan kelompok masyarakat lainnya.
 
“Untuk itu, kami ikut melakukan pengamanan dan membantu kelancaran lalu lintas jalan di sekitar gereja di Pundong,” ungkapnya. 
 
Di wilayah Pundong ada tiga rumah ibadah umat nasrani, yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pundong yang berada di Dusun Piring, Desa Srihardono. Kedua yakni Gereja Katolik Santo Lukas yang ada di Dusun Tambran, Desa Panjangrejo. Juga Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI), yang beralamatkan di Dusun Baran, Desa Srihardono.
 
Menurut Roni Nurhuda, ada sekitar 30 anggota Banser yang ikut terlibat dalam penjagaan peribadatan umat Nasrani pada malam Natal di gereja di Pundong. 
 
“Mereka dibagi tiga kelompok yang ditugaskan untuk membantu keamanan ibadah umat Nasrani di tiga gereja di Pundong. Biasanya kami akan melakukan penjagaan tempat parkir, pintu masuk, dan pengaturan lalulintas penyeberangan para jemaat di jalan raya,” urai anggota Banser ini.
 
Mustofa Kamal, relawan dari RPB (Radio Pundong Bersatu) yang ikut melakukan pengamanan, kegiatan malam Natal di GKJ Piring Srihardono Pundong berjalan aman dan kondusif.
 
RPB sendiri adalah kumpulan warga Pundong yang berbasis perangkat radio komunikasi dengan frekuensi 143000 Mhz. Keberadaannya merupakan bagian jaringan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yakni sebuah organisasi nirlaba di Indonesia yang beranggotakan pengguna perangkat radio komunikasi. 
 
“Kegiatan ibadah Natal di GKJ Piring Srihardono Pundong tahun 2019 ini lebih ramai dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah jemaat direnakan banyak jemaat luar kota yang mudik ke Pundong, bebarengan dengan liburan sekolah yang cukup panjang,” katanya. 
 
Jemaat setempat yang biasanya 150 orang, pada malam Natalan tahun ini ada sekitar 300 orang. Acara ibadah di GKJ Piring Srihardono Pundong dimulai sekitar jam 19.30 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB.
 
 
Kontributor: M Anwar
Editor: Ibnu Nawawi