Usai Serahkan Tanah 6 Ha, Masyarakat Sijangek Bersama Dirikan Pesantren
NU Online · Ahad, 29 September 2013 | 04:00 WIB
Padang Pariaman, NU Online
Antusiasme masyarakat Sijangek Nagari, Sungai Durian, Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat untuk mendirikan pondok pesantren tidak hanya terlihat dari spontanitas penyerahan tanah seluas 6 hektar. Sabtu (28/9) kemarin, mereka bergotong-royong mulai mendirikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum.
<>
Prosesi peletakan batu pertama dihadiri sedikitnya 100 orang dari tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, pemuda, dan warga setempat. Salah seorang anggota DPRD Padang Pariaman, Nasdini Indriani, juga turut menyaksikan acara ini.
Sekretaris Pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Sijangek Amzah MM mengatakan, peletakan batu pertama dilakukan setelah pemuka masyarakat menentukan kapan hari baik memulainya.
Sebelum dimulai pembangunan kelas darurat ini, pemuka masyarakat Sijangek hadir di lokasi yang akan dibangun. Setelah berkumpul, jelas Amzah, dilakukan upacara pemotongan ayam oleh tukang Tuo Nagari Sungai Durian.
“Artinya, sebelum dibangun, didarahi dulu. Ini merupakan tradisi di Sijangek kalau membangun didarahi dulu. Mudah-mudahan pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum ini diridhoi oleh Allah SWT,” kata salah seorang Kepala SD di Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Sijangek Nagari sepakat menyerahkan secara suka rela tanah mereka hampir 6 hektar untuk pengembangan dan pembangunan pondok pesantren Nahdlatul Ulum yang saat ini sudah berjalan di Desa Kajai Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Pimpinan Pesantren Nahdlatul Ulum Muhammad Nur, Ahad (29/9) menyebutkan, pembangunan ini merupakan wujud pengembangan Pesantren Nahdlatul Ulum yang sekarang masih serbaterbatas. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada Pesantren Nahdlatul Ulum.
Saat ini, kata Muhammad Nur, pihaknya sedang menyiapkan rincian proyek dan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ruang belajar, ruang asrama, ruang perpustakaan, ruang guru, sarana olahraga, dan sarana penunjang lainnya.
“Diharapkan dalam waktu dekat master plan-nya selesai. Sehingga tahapan-tahapan berikutnya dapat dilakukan sehingga pesantren tersebut benar-benar mampu menjadi pusat pendidikan dan pendalaman agama Islam di Kabupaten Padangpariaman,” kata Muhammad Nur yang juga Kepala Kemenag Bukittinggi ini. (Armaidi Tanjung/Mahbib)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
6
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
Terkini
Lihat Semua