Daerah

Wakil Syuriah Ingin Netral, PCNU Jember Terpecah!

NU Online  ·  Kamis, 21 Januari 2010 | 07:11 WIB

Jember, NU Online
Tak satu suara. Itulah yang terjadi di tubuh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember dalam menyikapi pemilihan umum kepala daerah. Satu pihak menyatakan opsi netral sebagai opsi terakhir, satu pihak menginginkan agar NU secara institusional benar-benar netral. Salah satu yang menghendaki PCNU Jember netral secara institusional adalah Wakil Ketua Dewan Syuriah, KH Imam Haramain.

"Semestinya NU tak sudah menyebut nama (calon bupati) yang akan didukung. Dukungan untuk pilkada dilakukan secara personal saja, bukan lembaga," katanya, Rabu (20/1).<>

Pernyataan Haramain ini jelas berseberangan dengan pernyataan Ketua PCNU Jember Abdullah Syamsul Arifin. Dalam beberapa kesempatan, Abdullah selalu menegaskan bahwa netral adalah opsi terakhir NU secara institusional. PCNU akan mencoba mengusung kandidat sendiri sebagai opsi pertama.

Haramain melihat, jika secara institusional NU tak netral, maka akan memunculkan masalah internal. "Kita selalu memberi pengarahan untuk bersatu. Dengan adanya sikap tak netral maka bisa pecah," katanya.

Haramain sendiri kurang begitu mengetahui bagaimana proses PCNU bisa memutuskan untuk tidak netral dalam pilkada Jember. "Memahami netral ini bisa banyak versi. Ada penafsiran kalau NU netral, maka orang kita (warga NU) akan dimanfaatkan orang laon. Kalau saya, lebih baik kita berkiprah walau tak harus mendukung salah satu calon," katanya seperti dilansir situs beritajatim.com.

Dari perspektif khittah, Haramain juga menilai, PCNU boleh berpolitik, namun bukan politik praktis. "Secara organisasi, NU tak terkait dengan masalah politik. Namun NU harus mengikuti politik, agar bisa mengayomi warga," kata Haramain. (min)