Daerah

Waktu dan Tempat Terkabulnya Doa Menurut Kiai Wasroh Bumiayu

Sel, 4 Februari 2020 | 12:00 WIB

Waktu dan Tempat Terkabulnya Doa Menurut Kiai Wasroh Bumiayu

Pengasuh Pesantren Matholi’ul Hikmah Pruwatan, Bumiayu, Brebes, KH M Wasroh Adul Wahid (Foto: Erik Alga Lesamana)

Brebes, NU Online
Majelis Kanzul Ilmi Center (KIC) Talok, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, kembali melaksankan pengajian rutinan Ahad (2/2). Pengajian diisi oleh Pengasuh Pesantren Matholi’ul Hikmah Pruwatan, Bumiayu, Brebes, KH M Wasroh Adul Wahid menjelaskan tentang waktu dan tempat mustajab ketika berdoa.
 
Menurutnya, semua waktu dan tempat bisa dijadikan untuk berdoa, namun ada yang berbeda karena terdapat keistimewaan. Terdapat waktu dan tempat yang berkaitan secara langsung terkabulnya doa yaitu ketika hari Arafah dan wukuf di Arafah secara bersamaan. Ia juga mengingtkan ketika memasuki waktu dan tempat tersebut secara bersamaan untuk jangan disia-siakan demi memperbanyak doa kepada Allah swt.
 
Kiai yang biasa disapa Abah Wasroh itu menjelaskan, seandainya hanya mendapatkan waktunya saja hari Arafah tetapi tempatnya bukan di Arafah tetep doanya mustajab dan sangat baik sekali.
 
"Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menjadi hari paling istimewa yang jatuh setahun sekali. Dikeranakan hari itu adalah puncaknya haji sehingga diyakini doanya mustajab. Niku (itu) sangat-sangat kemungkinan besar makbul doane sampean (doa kalian)," ungkap Abah Wasroh.
 
Ia juga menjelaskan, ketika tidak berada di tempat Arafah tetap dianjurkan untuk berdoa karena keistimewaanya hari itu. 
 
Waktu yang kedua, menurutnya ketika bulan Ramadhan. Ketika bulan itu tiba dianjurkan untuk memperbanyak doa. Ketika malam tiba dianjurkan untuk menghidupkan malam misalnya dengan shalat tarawih, witir, tahajud, hajat dan lainya, namun bukan berarti harus begadang.
 
"Ketika sudah melaksanakan shalat tarawih itu saja sudah cukup dan sudah termasuk menghidupakan malam Ramadhan," jelasnya.
 
Dalam satu pekan ada hari istimewa yaitu hari Jumat. Ketika Jumat tiba dianjurkan untuk banyak berdoa. Ia melanjutkan dalam penjelasannya bahwa waktunya tidak ditentukan itu menandakan kapan saja mustajab selama hari jumat termasuk malam jumat. Artinya, kita diberi kebebasan kapan saja waktunya yang penting hari jumat karena tidak ditentukan. Hanya saja ketika diantara khotbah dua (tengah-tengah) hari jumat disitulah terdapat waktu paling mustajab untuk berdoa.
 
Abah Wasroh juga menjelaskan alasannya kenapa hari jumat termasuk waktu mustajab. Menurutnya, ketika hari jumat tiba umat muslim berkumpul untuk beribadah (sholat jumat) disitulah mustajabnya doa. 
 
"Kumpul di masjid karena fokus lagi ibadah semuanya," ujar Abah Wasroh yang juga Rais Syuriyah MWC NU Bumiayu.  
 
Selain itu waktu sahur sebelum masuk Subuh termasuk waktu mustajab dikarenakan kebanyakan orang sedang tidur. Kondisi malam dan sunyi inilah yang membuat mustajabnya doa. Untuk itu sangat dianjurkan untuk memanfaatkan waktu tersebut. Selain itu para malaikat mengelilingi bagi siapa saja yang bangun malam meminta hajat dan taubat kepada Allah swt.
 
"Waktu sahur karena dalam kondisi bersih, ikhlas, aman dan tidak berisik," ungkap Abah Wasroh.
 
Selain itu, kata Abah Wasroh ada situasi di mana doa sangat mustajab misalnya seperti keadaan berperang, hujat lebat, antara adzan dan iqomah, sujud ketika shalat baik fardhu maupun sunah itu juga termasuk sangat mustajab menurutnya.
 
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan