Daerah

Wali Kota Harap NU Singkawang Jadi Penggerak Terdepan Jaga Kerukunan

Sen, 23 Agustus 2021 | 21:00 WIB

Wali Kota Harap NU Singkawang Jadi Penggerak Terdepan Jaga Kerukunan

Pelantikan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Singkawang masa khidmat 2021-2026 di Balairung Kota Singkawang, Ahad (22/8/2021). (Foto: Siti Maulida)

Singkawang, NU Online
Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat Tjhai Chui Mie berharap Nahdlatul Ulama (NU) menjadi garda terdepan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama di Kota Singkawang. Kota Singkawang sendiri telah dinobatkan sebagai kota toleransi.

 

"Pemerintah Kota berharap agar NU di Kota Singkawang menjadi penggerak terdepan bersama pemerintah dan unsur masyarakat lainnya dalam upaya menciptakan dan memelihara kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama," kata Wali Kota dalam pelantikan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Singkawang masa khidmat 2021-2026 di Balairung Kota Singkawang pada Ahad (22/8/2021).

 

Menurutnya keharmonisan dan kerukunan adalah modal utama dalam membangun sebuah kota. "Bagaimana kita bisa bekerja dengan tenang jika antar anggota masyarakat tidak rukun," kata Tjhai Chui Mie.

 

Tjhai Chui Mie mengatakan, andil multipihak termasuk NU dalam menciptakan dan memelihara kerukunan serta keharmonisan antarumat beragama dan kehidupan sosial di Singkawang, sebagai bentuk komitmen bersama dalam kehidupan berbangsa bernegara, termasuk untuk mewujudkan pembangunan daerah.

 

Tjhai Chui Mie mengakui konsep dan prinsip dasar Nahdliyah dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara telah banyak membantu bangsa ini dalam membangun kondusivitas negara dan membangun bangsa Indonesia menuju manusia yang memiliki peradaban.

 

"Dari konsep dasar itulah, pemerintah baik pusat hingga daerah merasa perlu untuk tidak sekadar menempatkan NU pada posisi obyek dalam pembangunan. Tetapi, sebaliknya pemerintah selalu berusaha menempatkan NU sebagai partner pemerintah dalam mengisi pembangunan Indonesia seutuhnya," kata Tjhai Chui Mie.

 

Ia menyebutkan, besarnya massa NU yang memiliki struktur hingga ke lapisan tatanan masyarakat terbawah, merupakan aset yang harus dikembangkan secara terus-menerus dengan cara berkolaborasi dengan pemerintah dan organisasi masyarakat lainnya.

 

Tjhai Chui Mie juga mengatakan Singkawang yang pada 2018 menjadi kota paling toleran di Indonesia, namun turun ke peringkat kedua setelah Kota Salatiga, Jawa Tengah pada 2020. Ia berharap prestasi itu dapat kembali diraih pada 2022 mendatang.

 

"Untuk itu saya mengajak kepada hadirin dan seluruh komponen masyarakat, khususnya kepada pengurus NU, agar bersama-sama pemerintah dalam mewujudkan harapan tersebut," pinta Tjhai Chui Mie.

 

Kontributor: Siti Maulida
Editor: Kendi Setiawan