Demo yang dilakukan mahasiswa kemarin menyedot perhatian Maman dan Momon, kakak beradik yang tinggal di sebuah desa di Tasikmalaya.
Di tengah perjuangan advokasi mahasiswa yang kerap diekspresikan dengan turun ke jalanan, Momon melihat sisi lain bahwa aksi tersebut kerap berakhir ricuh dan merusak fasilitas umum.
Selain itu, Momon juga seringkali mendapati mahasiswa yang ikut demo, tetapi hanya sebatas ikut-ikutan saja. Tidak terlalu mendalami persoalan yang diperjuangkannya.
āKang, di sisi lain saya bangga dengan perjuangan mahasiswa pada tahun 1998 silam,ā ujar Momon membuka obrolan santai dengan Kakaknya, Maman.
āItulah bedanya Aktivis 98 dengan aktivis mahasiswa sekarang,ā tanggap Maman diplomatis.
āMaksudnya gimana, Kang?ā Momon penasaran.
āYa mereka Aktivis 98, kalau aktivis mahasiswa sekarang lahiran tahun 98,ā jawab Maman disambut tawa Momon. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua