Patoni
Penulis
Seorang mahasiswa sastra Madura sedang menyiapkan sebuah skripsi yang bikin beberapa dosennya mengernyitkan dahi. Si mahasiswa meneliti tentang candaan Gus Dur kepada anggota DPR.
Pertanyaan atau rumusan masalah utama skripsinya ialah: Mengapa DPR tidak marah luar biasa meskipun Gus Dur menyamakan lembaga perwakilan rakyat itu dengan Taman Kanak-kanak (TK)?
Dosen pembimbingnya, kebetulan orang Batak, tidak mampu mengarahkan si mahasiswa yang orang asli Jawa itu.
Dosen-dosen lain yang berasal dari berbagai suku di tanah air juga angkat tangan. Seorang dosen asal Bali malah bertanya, “Loh, kan DPR sudah marah-marah waktu itu?”
“Ya marah-marah. Tapi tidak marah luar biasa, misalnya sampai mendongkel Gus Dur dari kursi presiden,” sergah si mahasiswa.
Diketahui, Gus Dur menyatakan anggota DPR seperti anak Taman Kanak-kanak pada Juli 2001, dua bulan pasca-dilengserkan oleh parlemen.
Tapi roda pemerintahan terus berjalan. Ternyata saat itu, anggota DPR kemudian menunjukkan tingkah polah mirip taman kanak-kanak dengan nyaris saling pukul dalam sidang paripurna di DPR.
Meskipun pada akhirnya, Gus Dur sendiri menyesal telah menyamakan anggota DPR dengan anak-anak TK yang kreatif dan bersih. (Fathoni)
*) Disarikan dari buku "Kelakar Madura Buat Gus Dur" (Sujiwo Tejo, 2018)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua