Kala itu di sebuah sekolah sedang ada kegaduhan yang menyebabkan terganggungnya aktivitas belajar siswa.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Pak Tarno langsung menelusuri sesiapa dalang keributan. Ia menemukan pelakunya, yaitu Saprol.
“Kenapa kamu bikin keributan di sekolah?” tanya Pak Tarno kepada Saprol.
“Saya dianggap terlalu banyak komentar pak,” jawab Saprol.
"Kamu terlalu banyak bicara sih," kata Pak Tarno.
"Soal itu sudah jadi tradisi keluarga saya, Pak".
"Apa maksudmu?" tanya Pak Tarno.
"Pak, kakek saya orator ulung, ayah saya seorang juru bicara,” jawab Saprol.
"Bagaimana dengan ibumu?"
"Dia seorang perempuan,” seloroh Saprol. (Fathoni)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua