Internasional

Alasan Kemanusiaan, LAZISNU Galang Dana Ganti Rugi TKI dari Hukuman Mati

NU Online  ·  Jumat, 25 Januari 2019 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua NU Care-LAZISNU H Ahmad Sudrajat mengatakan selain memberikan perhatian dan solusi atas persoalan kebencanaan, NU Peduli juga menangani masalah kemanusiaan. Salah satu persoalan kemanusiaan yang tengah diatasi adalah bantuan untuk Eti binti Toyib, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Blok Cikareo, RT 01/02, Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jawa Barat.

"Bu Eti terjerat kasus hukum di Arab Saudi. Eti yang sebelumnya divonis hukuman mati, berpeluang bebas dari ancaman itu jika membayar diyat (kompensasi) sebesar Rp20 miliar," kata Pak Ajat, panggilan akrabnya, di Gedung PBNU, Kamis (24/1) malam.

Dalam rangka solidaritas kemanusiaan, lanjutnya, NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meringankan beban Eti dalam membayar diyat kepada keluarga ahli waris korban.

"Kita mengajak masyarakat memberikan perhatian dengan membantu meringankan masalah TKI, khususnya untuk membayar diyat atau ganti rugi Eti sebesar 5 juta real atau Rp20 miliar," ujarnya.

Penggalangan yang dilakukan sejak awal November 2018, saat ini telah mengumpulkan bantuan sekitar 40 persen.

"Kita berharap masyarakat terus memberikan sumbangsih untuk Bu Eti karena ini bagian dari menjga kehormatan anak bangsa. Jika kita mampu melakukan ini maka ini merupakan sebuah hadiah buat kemanusiaan yang akan membebaskan Bu Eti, karena mereka adalah pahlawan devisa dan masyarakat kita yang berangkat ke sanauntuk mencari sesuap nasi," papar Ajat.

Ajat mengatakan realisasi bantuan untuk Bu Eti nantinya NU Care-LAZISNU akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Indonesia di Riyad, juga dengan lembaga-lembaga lainnya yang berhubungn dengan kegiatan misalnya Kemnaker.

"Kita berharap ini menjadi sinergitas dengan semua kekuatan stekholder. Saya yakin mampu kalau kita semua memiliki perasaan yang sama menyelamtkan anak bangsa, karena 20 miliar itu sebenernya kecil buat rakyat Indonesia. Tetapi kan ini membutuhkan kesadaran, kepedulian dan dibutuhkan informasi yang menyeluruh," tegasnya. (Kendi Setiawan)