Internasional

Arab Saudi Keluarkan Visa Turis 49 Negara, Minus Indonesia

Rab, 2 Oktober 2019 | 09:00 WIB

Arab Saudi Keluarkan Visa Turis 49 Negara, Minus Indonesia

Para turis berlindung di tenda dari sengatan matahari di salah satu destinasi wisata di Al-Ahsa, Arab Saudi. (Foto: SPA)

Riyadh, NU Online
Arab Saudi untuk pertama kalinya membuka pintu untuk turis mancanegara dengan membuka program visa kunjungan untuk 49 negara di seluruh dunia. Kebijakan ini dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan Kerajaan di sektor pariwisata. 

"Untuk pertama kalinya kami membuka petualangan, warisan, dan sejarah bagi orang-orang yang akan mengunjungi Arab Saudi sebagai turis,” kata Ketua Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi, Ahmed al-Khateeb, dalam sebuah pernyataan, dilansir laman Arab News, Jumat (27/9).

Warga 49 negara tersebut bisa mengajukan visa turis secara online portal visa elektronik (eVisa) atau visa on arrival ketika mereka tiba di Arab Saudi dengan tariff 80 dolar AS atau sekitar Rp1,1 juta per orang. Dalam keterangan laman visa.visitsaudi.com, eVisa memungkinkan para turis untuk tinggal di Saudi selama 90 hari. eVisa merupakan multiple entry yang berlaku selama setahun.

Berikut 49 negara yang terdaftar dalam program visa kunjungan ke Arab Saudi:
 
Asia
Brunei
Jepang
Singapura
Malaysia
Korea Selatan
Kazakhstan
China (Hong Kong, Macao, Taiwan)
 
Oseania
Australia
Selandia Baru
 
Eropa
Swiss
Irlandia
Liechtenstein
Lithuania
Monaco
Andorra
Rusia
Malta
Montenegro
San Marino
Ukraina
Inggris Raya
Portugal
Polandia
Austria
Belgia
Bulgaria
Rumania
Slovakia
Kroasia
Siprus
Republik Ceko
Spanyol
Swedia
Denmark
Estonia
Finlandia
Norwegia
Luksemburg
Prancis
Jerman
Yunani
Slovenia
Belanda
Hongaria
Islandia
Italia
Latvia
Amerika Utara
Kanada
Amerika Serikat

Sayangnya, Indonesia tidak termasuk di dalam daftar negara yang bisa mengajukan visa turis Arab Saudi. Meski demikian, turis dari Indonesia atau negara-negara yang tidak masuk daftar tersebut masih bisa menghubungi pihak kedutaan besar masing-masing negara untuk mengurusnya. 

Melalui kebijakan ini, Arab Saudi hendak meningkatkan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata yang saat ini hanya 3 persen menjadi 10 persen dari PDB pada 2030. Di samping itu, Saudi juga menargetkan peningkatakan kunjungan internasional dan domestik menjadi 100 juta per tahun pada waktu yang sama.

Sejak dua tahun terakhir, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) melakukan sejumlah reformasi di tubuh Kerajaan. Tidak lain, kebijakan ini dilakukan demi mendukung kesuksesan Visi 2030. Beberapa hal yang sebelumnya dilarang di Saudi belakangan dicabut di antaranya perempuan menyetir mobil sendiri, melihat pertandingan sepak bola di stadion, dan menonton film di bioskop. Termasuk juga penerbitan visa pariwisata untuk para turis mancanegara tersebut.  
 

Penulis: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan