Dhaka, NU Online
Para menteri luar negeri Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) meluncurkan kampanye untuk menekan Myanmar terkait dengan krisis Rohingya. Mereka membentuk sebuah komite kampanye di pertemuan OKI yang diselenggarakan di Dhaka Bangladesh selama dua hari, Sabtu-Ahad(5-6/5).
Sekretaris Jenderal OKI Yousef bin Ahmad al-Othaimeen mengatakan, mendesak para anggota OKI untuk membela Rohingya.
“Kami menegaskan komitmen OKI untuk terus bertindak di semua tingkat internasional dan regional untuk mendukung orang-orang Rohingya,” kata Al-Othaimeen seperti dilaporkan Aljazeera.
Al-Othaimeen menyebutkan, komite baru tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menggerakkan dukungan politik internasional terkait dengan pertanggungjawaban kekerasan hak asasi manusia yang dilakukan Myanmar atas warga Rohingya.
“Ini sangat penting. Ini adalah salah satu langkah konkret yang telah diambil untuk meringankan masalah saudara-saudara kita (Rohingya),” jelasnya.
Bagi Al-Othaimeen, apa yang terjadi terhadap warga Rohingya bukan lah konflik agama, namun demikian ia mendorong negara-negara Islam untuk menekan dunia internasional.
“Ini bukan (persoalan) agama, ini adalah (tentang) hak asasi manusia dari saudara dan saudari kita yang telah terjadi dalam 50 tahun terakhir,” ujarnya.
Pada Agustus tahun lalu, sekitar 700 ribu warga Rohingya terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka di negara bagian Rakhine Myanmar setelah tentara Myanmar melakukan operasi militer di desa-desa mereka. Dilaporkan, ribuan warga Rohingya telah dibunuh, perempuannya diperkosa, dan rumah-rumahnya dibakar dalam operasi militer tersebut.
Pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah menandatangani sebuah pakta kerjasama untuk memulangkan warga Rohingya. Namun demikian, hingga hari ini proses pemulangan (repatriasi) tidak kunjung dilaksanakan. (Red: Muchlishon)