Internasional JURNAL DAI RAMADHAN

Begini Suasana Lebaran di Italia

Ahad, 25 Juni 2017 | 18:02 WIB

Roma, NU Online 
Bertugas di negara yang mayoritas penduduknya Katolik menjadikan pengalaman berbeda. Lebaran di sini tentu saja tidak seramai di Indonesia. jumlah Muslim Indonesia di Italia masih bisa dihitung dengan jari. Setiap ada momen kumpul-kumpul seperti buka bersama, festival budaya, hari-hari libur nasional, dan lebaran menjadi obat kangen terhadap kampung halaman Indonesia. 

Semua diaspora yang terdiri dari pekerja, mahasiswa, dan native Italia yang menikah dengan orang Indonesia akan berdatangan ke tempat-tempat acara. Biasanya wisma KBRI di Via Campania, 55, 00187 Roma menjadi tempat acara bagi yang tinggal di Roma dan sekitarnya termasuk Vatikan. 

Bagi masyarakat Indonesia di Milan, biasanya menyewa gedung pertemuan di Circolo Sempre Avanti, Via Bertola da Novate, 11, Novate Milanese, seperti acara buka bersama pertengahan Ramadhan lalu. 

Keharmonisan antarpemeluk agama di sini sangat terjaga. Masyarakat Indonesia di Italia sudah seperti saudara, mereka baik dan saling menghargai. Ketika ada suatu acara, maka semua akan bahu membahu membantu demi kesuksesan acara tersebut. Ada yang membawa makanan yang dibuatnya. Maka tidak heran menu makanan sayur asem lengkap dengan melinjonya pun ada di sini. 

“Melinjo beli di Indonesia langsung 3 kilogram, dititipkan kepada orang yang pulang ke Indonesia,” cerita Irwanda, Staff lokal KBRI di Roma.

Persiapan lebaran bagi orang-orang Indonesia di Italia tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia umumnya. Baju baru, ketupat, opor ayam, juga ada di sini. Open house di KBRI pun sudah disiapkan dengan hidangan pembuka bakso. Di rumah-rumah sudah disiapkan pula seperti somay buatan sendiri. Tentang kuliner, jangan khwtir. Orang indonesia sudah jagonya.

Masalahnya adalah di Italia tidak ada libur Idul fitri, sehingga di saat yang berbahagia ini, masyarakat Indonesia yang bekerja pun tetap harus masuk.

“Termasuk juga para diplomat, tidak boleh ada yang pulang ke Indonesia kecuali ada izin dari Kementrian Luar Negeri di Indonesia atau panggilan resmi dari instansi pemerintah,” kata Kolonel Bambang Dharmawan. Ia diplomat dari TNI Angkatan Laut. Selain untuk KBRI Italia yang meliputi Cyprus, Malta, San Marino, ia juga bertugas untuk KBRI Yunani. Tugas untuk tiga tahun, dan tidak boleh pulang jika tidak ada undangan atau panggilan tugas dari panglima.

Para diplomat biasanya memang bertugas selama tiga tahun di tempat penugasan. Mereka dibolehkan membawa anggota keluarga. Anak-anak yang dibawa biasanya mudah sekali beradaptasi dengan bahasa Italia. Hanya 3,5 bulan sudah lancar bahasa Italia. Anak-anak itu bergaul dengan teman-teman Italia di sekolah.

Kalau ada yang berbeda dari persiapan lebaran di Italia dengan di Indonesia, adalah bahwa di Italia kurang ramai saja. Di sini tidak ada misalnya bunyi petasan jangwhe yang meluncur ke atas seperti kebanyakan di Indonesia. 

Pada hari Jumat (23/6), digelar acara buka puasa bersama di kota suci Vatikan. Duta Besar Republik Indonesia untuk tahta suci Vatikan, Agus Sriyono mengatakan senang sekali melihat kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam mengisi akhir-akhir bulan Ramadhan. Keputusan Idul Fitri di Vatikan menunggu kepastian dan pengumuman resmi dari masjid Islamic Centre Roma setelah sidang penglihatan hilal.

Seperti di Indonesia, sebagai bentuk taat pada pemerintah, Idul Fitri menunggu juga keputusan Kementrian Agama, setelah dilakukan sidang isbat. 

Semoga puasa Ramadhan sebulan penuh yang kita lakukan mendapat ridla dari Allah SWT. Sehingga pasca berpuasa, ibadah yaang kita lakukan menjadi bertambah dan istikamah. Minal aidin wal faizin, Mohon maaf lahir batin. Selamat lebaran. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, diucapkan dari Roma-Italia. (H Khumaini Rosadi, anggota Tim Inti Dai dan Media Internasional (TIDIM) LDNU, dan Dai Ambassador Cordofa 2017 dengan penugasan ke Roma, Italia)