Internasional JURNAL DAI RAMADHAN

Ceramah Peringatan Nuzulul Qur’an di Suriname

Rab, 14 Juni 2017 | 17:01 WIB

Ahad (11/6) malam, diadakanlah peringatan Nuzulul Quran. Acara ini bertempat di KBRI Suriname. Ada sekitar 100 WNI yang ada di Suriname turut hadir. Acara berlangsung sekitar satu jam dari pukul sembilan sampai pukul sepuluh malam.

Bu Maurin, salah satu jamaah merasa kedatangan dai Ambasador tahun ini memberi kesejukan dan kedamaian. Menurutnya serasa kedamaian Indonesia terbawa dalam setiap ucapan ceramah yang saya lontarkan. 

“Ustadznya menghibur dan selalu ada kisah yang mengiringi tiap ayat yang dijelaskan. Jadi tidak bosen dan tidak mengantuk,” kata Bu Maurin, membuat saya terharu.

Memang pada kesempatan tersebut saya menyampaikan beberapa hal dalam bahasa Jawa ngoko. Bahwa inti peringatan Nuzulul Quran adalah bagaimana Rasulullah ingin ‘membaca’ situasi umatnya sehingga beliau diutus sebagai orang yang menyempurnakan budi pekerti seperti yang  telah tersebut dalam dalam hadist.

Saya juga menekankan betapa Muslim harus peduli kepada Muslim lain dan hal itu merupakan tanda-tanda ketakwaan seseorang kepada Tuhannya. Termaktub dalam surat Ali Imran ayat 133-135, "Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa, yaitu orang yang menafkahkan hartanya baik  dalam kondisi lapang ataupun kekurangan, mampu menahan amarahnya, dan memaafkan kesalahan manusia. 

Sesungguhnya Allah mencintai orang- orang yang berbuat kebaikan. Dan juga orang orang yang dulu pernah berbuat keji atau menganiaya dirinya sendiri kemudian ingat Allah dan memohon ampun kepada-Nya sebab dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang mengampuni dosa-dosa mereka selain Allah? Dan mereka tidak lagi melakukan perbuatan  dan mereka  tahu." 

Lalu saya menambahkan dari ayat itu dapat kita ambli poin ketakwaan dilihat berdasarkan urutannya yang pertama adalah orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah. Infak baik berupa bantuan harta benda untuk meringankan beban hidup Muslim lain, atau memberikan hartanya untuk merubah nasib ekonomi muslim lain.
 
Harta benda dan anak adalah dua hal yang menjadi ujian dari ingat pada Allah. Hal itu juga termaktub dalam QS Al Munafiquun ayat 9-11, yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu membuat kalian lupa dari mengingat Allah. Barangsiapa berbuat seperti itu maka sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. 

Dan nafkahkanlah harta dari sebagian rejeki yang Kami berikan sebelum tiba ajal pada salah satu dari kalian kemudian dia berkata ‘Tuhan saya ingin sekali Engkau menunda kematian yang dekat, sehingga aku bisa sedekah dan jadilah aku orang yang shaleh.’ Allah tidak akan menunda atau menyegerakan kematian orang jika waktunya telah tiba, dan Allah maha waspada terhadap apa saja yang kalian lakukan." 

Sekitar lima belas menit terakhir, saya mengajak jamaah untuk berdoa bersama, juga saya gunakan bahasa Jawa. Dengan itu ucapan doa masuk ke dalam hati. Banyak dari jamaah yang hadir menangis tersedu-sedu larut dalam doa dan pengharapan kepada Allah.

Ismail Hasan, anggota Dai Ambassador CORDOFA 2017 untuk negara Suriname.