Internasional

Cuaca Panas, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh

Sel, 23 Mei 2023 | 21:00 WIB

Cuaca Panas, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh

Suhu selama musim haji diprediksi di atas 40 derajat celsius. Jamaah perlu mengantisipasi. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online
Cuaca panas di Arab Saudi menjadi tantangan tersendiri bagi 221 ribu jamaah haji Indonesia musim ini. Suhu sepanjang operasional penyelenggaraan haji diprediksi mencapai lebih dari 40 derajat celsius.

 

Karena itu, membawa sejumlah perlengkapan seperti botol air minum, topi, payung, atau alas kaki dinilai krusial bagi jamaah haji.

 

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran menyebutkan kaki melepuh merupakan kasus yang biasa terjadi dalam setiap penyelenggaran ibadah haji ketika jamaah berada di Madinah, berbeda dengan di Masjidil Haram, Makkah.

 

Imran menjelaskan kasus kaki melepuh biasanya disebabkan karena jamaah haji Indonesia jalan keluar dari masjid tanpa mengenakan sandal.

 

"Biasanya peserta calon haji Indonesia meninggalkan sandalnya di luar masjid seperti kebiasaan di Tanah Air dan saat kembali sandalnya tidak ada atau keluar dari pintu yang berbeda," kata Imran kepada awak Media Center Haji di Madinah, Selasa (23/5/2023).

 

Sementara dengan kondisi yang terik, tambahnya, hanya jalan 10 meter saja bisa membuat melepuh seluruh telapak kaki akibat panasnya lantai masjid.

 

"Ini berbeda dengan Masjidil Haram yang memiliki keramik dingin, sehingga saat panas terik melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah tidak akan membuat kaki melepuh, sementara di Masjid Nawabi Madinah tidak memiliki keramik dingin," kata Imran.

 

Umumnya, kedua telapak kaki yang melepuh membutuhkan pengobatan dan perawatan setidaknya selama satu minggu.

 

"Bahkan jika yang bersangkutan memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, bisa sampai dua minggu perawatan. Oleh karena itu, saat sandal hilang, maka sampaikan ke petugas," katanya.

 

Imran menyebutkan akan ada petugas kesehatan yang berjaga di Sektor I Masjid Nabawi serta ada pula petugas yang sengaja berpatroli membawa sandal, masker, dan obat-obatan untuk pertolongan pertama pada saat terik sebelum waktu shalat Dhuhur sampai dengan selepas Asar.

 

Ia mengimbau jamaah agar tidak menggunakan odol saat kaki melepuh, karena justru bisa memperparah karena menghambat penguapan dan menyebabkan panas ke dalam.

 

"Oleh karenanya, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengguyur dengan air dingin selama 30 menit dengan cara dipapah terlebih dahulu," kata Imran.

 

Selain kaki melepuh, kasus lain akibat cuaca panas adalah dehidrasi, heat exhaustion atau kondisi kelelahan yang ekstrem sebab tubuh terpapar suhu panas disertai dehidrasi, serta heat stroke atau kondisi cedera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian.

 

Editor: Mahbib Khoiron