Internasional ISLAM NUSANTARA

Dekati Otoritas Thailand, Muslim Pattani Minta Dukungan NU

Sel, 26 Mei 2015 | 08:00 WIB

Jakarta, NU Online
Delegasi muslim dari Pattani Thailand meminta Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia untuk membantu melakukan pendekatan kepada pemegang otoritas pemerintahan di Thailand. Mereka berharap pemerintah setempat tidak terlalu represif terhadap kelompok Muslim.<>

Senin (25/5) kemarin, tiga warga Muslim Pattani berkunjung ke kantor PBNU Jakarta Pusat. Mereka adalah Direktur Yayasan Nusantara untuk Kesetaraan dan Hak Azasi Manusia Muhtadi, aktivis gerakan sosial Choirì Abdi, dan seorang mahasiswa asal Thailand Nawawi.

Mereka disambut oleh Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik, Ketua PP Lesbumi Ngatawi Al-Zastrow dan Ketua Pelaksana PP Pagar Nusa Suadi D. Pranoto. Pertemuan berlangsung di kantor PP LAZISNU, lantai 2 kantor PBNU.

“Kita diminta membantu melakukan pendekatan kepada pemegang otoritas pemerintahan di Thailand agar tidak terlalu represif terhadap Muslim Pattani. Mereka bersedia menjalankan kebijakan pemerintah tapi identitas kultural jangan diberangus,” kata Zastrouw usai pertemuan.

Menanggapi permintaan itu, pihak NU memberikan arahan bahwa gerakan muslim Pattani tidak perlu konfrontatif, tetapi lebih bersifat kultural.

“Kalau konfrontatif, akan membuat sikap aparat menjadi semakin represif dan akan membuat citra negatif karena dianggap teroris,” kata KH Masyhuri Malik.

Ditambahkan, cara-cara kultural diperlukan agar pemerintah setempat yakin bahwa Pattani adalah bagian dari warga Thailand yang harus diberi hak dan perlindungan yang sama, bukan ancaman yang harus diberangus.

Dalam kesempatan itu delegasi Muslim Pattani juga ingin dukungan NU di bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama untuk membedung gerakan Wahabi dan memperkuat Islam Nusantara melalui pengiriman tenaga pengajar agama dan pengiriman santri Pattani ke pesantren-pesantren dan perguruan tinggi NU.

“Mengengai permohonan yang disampaikan, pihak NU akan berkordinasi dengan organ lainnya seperti RMI (organisasi pesantren NU), Lembaga Pendidikan Ma;arif dan Lajnah Perguruan tinggi NU,” kata KH Masyhuri Malik .

Menurut Masyhuri Malik, PBNU melalui LAZISNU juga telah memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa dari Afganistan untuk belajar di perguruan tinggi NU sekaligus mengenyam penddikan di pondok pesantren.

"Kita berharap agar para mahasiswa Afganistan dapat menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah yang toleran seperti NU dan berperan menyelesaikan konflik di negaranya. Persolan di Pattani tentu berbeda, namun NU juga bisa mengambil peran," kata Masyhuri Malik yang juga Ketua Pelaksana Program Kaderisasi PBNU.

Sementara itu dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, pihak Muslim Pattani juga menyampaikan keinginan mereka agar diperkenankan datang pada acara Muktamar NU di Jombang. Mereka akan segera mengajukan surat resmi untuk bisa diundang mendatangi muktamar sebagai tamu dan peninjau untuk menyaksikan proses permusyawaratan tertinggi NU. (A. Khoirul Anam)