Internasional

Di Thailand, Mahasiswa KKN Internasional Ceritakan Keharmonisan Masyarakat Indonesia yang Beragam

Sel, 22 Agustus 2023 | 10:00 WIB

Di Thailand, Mahasiswa KKN Internasional Ceritakan Keharmonisan Masyarakat Indonesia yang Beragam

Mahasiswa KKN UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tengah menyampaikan materi pada pelatihan guru Fardhu Ain di Sunrise Resort & Hotel, Kota Khanom, Provinsi Nakhon Si Thamarat, Thailand, Senin-Selasa (14-15/8/2023). (Foto: dokumen pribadi)

Khanom, NU Online

Riuh semangat syiar Islam terdengar jelas dalam acara pelatihan guru Fardhu Ain. Acara yang bertemakan ‘Moral and Ethical Training Project’ ini berlangsung pada 14-15 agustus 2023, di Sunrise Resort & Hotel, Kota Khanom, Provinsi Nakhon Si Thamarat, Thailand.


Sorotan utama acara ini jatuh kepada dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Internasional yang berasal dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yaitu Putri Sofiyani dari Prodi Perbankan Syariah dan Siti Aisah dari Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Dengan sapaan akrab "Guru dari Indonesia", mereka berdua diundang untuk menjadi pembicara tentang Islam di Indonesia.


Pelatihan ini diinisiasi dan diprakarsai oleh pemerintah lokal yakni Gubernur Nakhon Si Thamarat, Kanokporn Dethdhesho, sebagai langkah nyata dalam memajukan pendidikan agama di wilayah tersebut. Pelatihan ini dihadiri sebanyak 280 peserta dari berbagai latar belakang, di antaranya Guru Fardhu Ain, Ulama, Siswa, dan Administrator pemerintah yang semuanya berasal dari 8 kota di Provinsi Nakhon Si Thamarat yakni Mueang Nakhon Si Thammarat, Cha-uat, Tha Sala, Ron Phibun, Sichon, Khanom, Bang Khan, dan Hua-Sai. Fardhu Ain sendiri adalah istilah bagi program pendidikan bermula untuk anak 1 tahun hingga 6 tahun yang terdaftar dengan Agensi Pelaksana (Pihak Berkuasa Agama Negeri). 


Kelas Fardhu Ain biasanya mencakup pelajaran tentang hal-hal mendasar seperti Mengaji, salat (sembahyang), Dasar pengetahuan Islam, Puasa, Infaq serta hal-hal lain yang termasuk dalam kewajiban individu Muslim. Tujuan dari kelas ini adalah untuk memastikan bahwa setiap Muslim mendapat pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam menjalankan ibadah-ibadah pokok sedari dini. Pelatihan ini menjadi wadah untuk bersama-sama memperkuat pengajaran tentang pendidikan agama Islam yang inklusif di Provinsi ini. 


Dalam paparannya, Putri Sofiyani dan Siti Aisah membahas berbagai topik menarik tentang Islam di Indonesia. Mereka membuka cakrawala tentang moderasi beragama di Indonesia serta menyoroti perjalanan yang membawa Indonesia menuju keharmonisan antarumat beragama.


Kedua mahasiswa ini tidak hanya membahas tentang perkembangan Islam di Indonesia saja, tetapi juga bagaimana masyarakat Indonesia dengan beragam keyakinan mampu hidup berdampingan dalam perdamaian. Terlebih lagi, mereka menggarisbawahi pentingnya pendidikan agama yang tidak hanya memahamkan tentang Islam, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai universal seperti toleransi, kerukunan, dan saling pengertian. Hal itu disampaikan dengan bantuan dari guru pembimbing mereka, Suda Sabumat, yang berperan sebagai penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Thailand.


Pertemuan ini memberikan kesempatan pertukaran budaya, pengetahuan, dan pemahaman antarnegara, khususnya dalam konteks pendidikan agama Islam. Kolaborasi Internasional semacam ini memberikan peluang bagi para peserta untuk melihat perspektif yang lebih luas dan memperdalam pengetahuan tentang Islam di berbagai negara.


Pesan yang ingin disampaikan melalui Pelatihan ini adalah pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama, mendorong toleransi, dan memahami peran Islam dalam konteks sosial masyarakat. 


Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas negara mampu menghasilkan dampak positif dalam memperkaya wawasan pendidikan agama. Melalui dialog dan pertukaran ide, semangat keberagaman dapat terus tumbuh, membawa dampak yang positif dalam memajukan pendidikan agama Islam di seluruh dunia.