Internasional

Dokter dari LKNU Sebut Penyakit Baru Intai Turki Usai Diguncang Gempa

Jum, 17 Februari 2023 | 20:07 WIB

Dokter dari LKNU Sebut Penyakit Baru Intai Turki Usai Diguncang Gempa

Sejumlah bangunan hancur akibat gempa bumi di Turki, Senin (6/2/2023). (Foto: AP News)

Jakarta, NU Online

Dokter dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama dr Makky Zamzami mengungkapkan bahwa ancaman penyakit baru mengintai Turki usai diguncang gempa mematikan, pekan lalu.


ā€œHipotermia itu sudah jelas, karena di sini kebetulan sedang musim dingin. Kemudian kekurangan air bersih yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat,ā€ kata dr Makky mengabarkan langsung dari Turki, kepada NU Online, Jumat (17/2/2023).


ā€œBanyak juga para pengungsi-pengungsi yang kondisi kesehatannya cukup mengkhawatirkan karena cuaca ekstrem dingin sekali,ā€ sambung dia.


Ia mengabarkan bahwa hingga saat ini jumlah korban terus menerus bertambah sehingga evakuasi terus digencarkan, mengingat sudah lebih dari sepekan usai gempa mematikan melanda Turki.


ā€œSituasi terkini, korban terus menerus bertambah, dan evakuasi juga sedang terus digencarkan karena memang ini sudah lebih dari sepekan dari gempa tersebut,ā€ ucapnya.


Ditugaskan oleh IDI
Dokter Makky sendiri tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) yang ditugaskan langsung oleh pemerintah Indonesia melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Penugasan itu bertujuan untuk menjadi relawan membantu penanganan korban gempa di Turki.


Sebanyak 119 orang yang dikirim untuk membantu penanganan pasca gempa M 7,8 yang terjadi di Turki dan Suriah. ā€œSaya sendiri ditugaskan oleh IDI bertujuan untuk melakukan pelayanan dan membantu pembangunan Rumah Sakit (RS) di Turki,ā€ ungkapnya.


Hanya saja, jelas dia, karena alasan keamanan tim medis hanya akan ditempatkan di wilayah Turki. ā€œKarena pertimbangan keamanan kita hanya ditempatkan di Turki, jaraknya kurang lebih 30 menit dari pusat gempa,ā€ jelasnya.


Adapun logistik dan peralatan yang telah disiapkan di antaranya ada rumah sakit lapangan, tenda, matras, sleeping bag, velbed, genset, dan makanan siap saji. Sementara untuk penyalurannya, ia mengatakan telah menjalin koordinasi dengan KBRI di Ankara.


ā€œUntuk mempermudah proses penyaluran bantuan, sekaligus pemetaan wilayah yang akan diberikan bantuan,ā€ kata dr Makky.


Seperti diketahui, gempa sebesar 7,7 Magnitudo dengan kedalaman 17,8 Kilometer telah mengguncang negara Turki serta negara sekitarnya yang terdampak pada Senin (6/2/2023) dini hari .


Berdasarkan data yang disampaikan oleh situs kebencanaan Pemerintah Turki, korban jiwa dalam bencana tersebut mencapai 41.000 orang meninggal dunia. Termasuk dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas akibat gempa Turki adalah ibu dan anak. Keduanya merupakan WNI asal Bali dan ditemukan tertimpa reruntuhan di Kahramanmaras.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin