Internasional

Hina Jilbab Mahasiswa, Dosen Sosiologi di Lebanon Tuai Protes

NU Online  ·  Jumat, 22 September 2017 | 07:30 WIB

Hina Jilbab Mahasiswa, Dosen Sosiologi di Lebanon Tuai Protes

Demonstrasi mahasiswa AUB (Al Arabiya)

Beirut, NU Online
Seorang mahasiswi American University of Beirut (AUB) bernama Maryam Dajani mengaku mendapat komentar kasar dari seorang dosennya dalam sebuah kelas sosiologi. Sang dosen mencemooh jilbab yang dikenakan Dajani di hadapan teman-temannya sekelas.

Sikap Samir Khalaf, nama dosen tersebut, bermula saat dirinya marah kepada Dajani karena merasa tidak diperhatikan dan memintanya mengulangi pernyataannya.

“Kamu tahu mengapa kamu tidak dapat mendengar saya? Itu karena kamu memakai kerudung bodoh yang menutupi telingamu. Jika kamu melepaskan jilbab itu, kamu pasti bisa mendengarkan saya," kata Khalaf sebagaimana dituturkan Dajani.

Menurut perempuan 18 tahun itu, Khalaf bahkan mengaku tidak sedang menyerang dirinya secara pribadi, melainkan para pemakai jilbab secara umum.

Khalaf juga termasuk ketua Departemen Sosiologi dan Antropologi di AUB selama enam tahun terakhir. Ia meraih gelar PhD dari Universitas Princeton dan menghasilkan beberapa buku 
tentang seksualitas Arab.

Atas kejadian tersebut Dajani lantas melaporkannya ke pihak departemen universitas setempat. Pihak administrasi AUB berjanji berjanji untuk mengatasi masalah ini dan meminta pertanggungjawaban dosen tersebut. 

Meski demikian, Dajani tetap menceritakan peristiwa diskriminasi bernuansa agama itu di dinding Facebooknya. Menurutnya, penghinaan terhadap jilbab bukan lagi persoalan pribadinya melainkan problem semua perempuan yang mengenakan jilbab seperti dirinya.

“Setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan dirinya dan identitasnya tanpa dihina atau direndahkan," ujarnya seperti dilansir Al Arabiya.

Dajani bercerita di Facebook pada Selasa (19/9), dan memicu simpati dari kalangan mahasiswa lain terhadap kasus ini. Rabu kemarin, gelombang protes di kampus AUB bergema. Mereka memampang poster-poster bernada kritik terhadap sikap Khalaf. (Red: Mahbib)