Internasional

Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Ahad, 15 Juli 2018 | 10:30 WIB

Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Foto: jewishtidbits.com

Gaza, NU Online
Israel dan Hamas, kelompok militan Palestina, telah menyepakati genjatan senjata pada Sabtu (14/7). Kesepakatan ini dicapai setelah Israel meluncurkan puluhan serangan terhadap kelompok Hamas dan orang-orang bersenjata menembakkan lebih dari 100 roket ke seberang perbatasan.

Sebelumnya, pejabat keamanan dan laporan media lokal mengatakan bahwa jet perang Israel, pesawat tak berawak dan artileri menyerang semalaman dan selama hari Sabtu lusinan fasilitas militer yang dimiliki oleh sayap kelompok bersenjata Hamas, al-Qassam, di seluruh Jalur Gaza.

Sebagai balasan, kelompok militan Gaza Hamas menembakkan sejumlah mortir ke komunitas kecil Israel yang dekat dengan perbatasan dengan Gaza dan juga menembakkan lusinan roket ke kota-kota Israel di bagian selatan.

Para pejabat kesehatan Palestina menyebutkan sebelumnya, ada dua remaja tewas akibat satu serangan udara yang merupakan salah satu serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza 2014. Sementara itu, seorang pihak Israel belum memberikan komentar terkait insiden itu.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, misi militan di Gaza adalah untuk melindungi dan membela rakyat Palestina. 

“Usaha-usaha yang diupayakan banyak pihak terus berlanjut sejak dimulainya eskalasi dan serangan-serangan Israel atas Gaza. Usaha-usaha itu sukses dan berkat ikhtiar Mesir untuk memulihkan situasi dan menghentikan eskalasi,” katanya, dikutip Reuters.

Dalam pernyataan terpisah, kelompok militan Jihad Islam Palestina mengatakan gencatan senjata dengan pihak Israel telah dicapai. 

“Hanya fakta di lapangan yang akan mendikte tanggapan kami selanjutnya,” kata seorang pejabat senior pertahanan Israel.

Ketegangan antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza telah menyala selama beberapa pekan terakhir. Intelijen keamanan Mesir selalu memediasi gencatan senjata antara kedua belah pihak dan berulang kali campur tangan untuk menghentikan eskalasi lebih lanjut.

Ketegangan itu menyusul kecaman publik terhadap Benyamin Netanyahu atas kegagalannya melawan taktik baru Palestina. Yaitu layang-layang dan balon yang dibakar lalu diterbangkan dari Gaza, mendarat dan membakar tanaman dan semak belukan di wilayah bagian selatan Israel. (Red: Muchlishon)