Internasional

Kedubes China-PBNU Kerjasama Bangun Sarana Air Bersih

Rab, 23 Mei 2018 | 16:59 WIB

Jakarta, NU Online
Kedutaan Besar Republik Rakyat China (Kedubes RRC) untuk Indonesia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerjasama untuk membangun sarana air bersih. Ada lima lokasi yang akan dibangun sarana air bersih, yaitu Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Desa Krangkeng, Desa Dadap (Indramayu), Desa Wanakerta (Karawang), dan Desa Wanasari (Subang). 

Duta Besar Republik Rakyat China (RRC) untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan, fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan kamar mandi, toilet, penampungan air, dan tangki septik (septic tank).

“Tahun ini kami akan membangun di Cirebon, Indramayu dan Karawang Jawa barat,” kata Qian saat buka puasa bersama dengan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj di Pesantren Al-Tsaqafah Jakarta, Rabu (23/5).  

Qian menjelaskan, pembangunan sarana air bersih pertama kerjasama dengan PBNU ada di Tanara Banten. Saat ini, fasilitas tersebut sudah digunakan oleh masyarakat sekitar.

Dia berharap, pembangunan sarana air bersih tersebut bisa dinikmati dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan air.  

“Memang anggaran dan tempatnya masih terbatas. Namun kerjasama ini akan kami tindaklanjuti dan skalanya akan diperbesar,” terangnya. 

Senada dengan Qian, KH Said Aqil Siroj juga berharap sarana air bersih yang akan dibangun itu bisa memberikan manfaat dan berkah kepada masyarakat sekitar. 

“Ini namanya hubungan kebudayaan, bukan politik,” ucapnya.

Kerjasama bidang lain

Kiai Said menjelaskan, PBNU dan pemerintah China akan menjalin kerjasama di bidang lainnya, terutama pendidikan. Pemerintah China memberikan beasiswa kepada dosen Unusia Jakarta untuk melanjutkan studi ke negeri tirai bambu.

“Ada beasiswa untuk 13 dosen Unusia Jakarta untuk kuliah di China dari pak dubes. Programnya teknik informatika, sains, teknologi, dan lainnya,” katanya.

Untuk jangka panjang, Kepada Dubes Qian Kiai Said menawarkan beasiswa kepada Muslim China untuk studi di Indonesia apabila mereka ingin belajar Islam. 

“Jangka pendeknya pelatihan imam dan khatib Muslim China di NU. Agar ceramahnya santun, ramah, dan sejuk, tidak radikal,” tegasnya. (Muchlishon)