Internasional

Keempat Kali, Diklatsar Ansor Taiwan Diikuti 100 Peserta

Sel, 13 September 2022 | 06:30 WIB

Keempat Kali, Diklatsar Ansor Taiwan Diikuti 100 Peserta

Salah satu sesi pada Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser PCI GP Ansor Taiwan. (Foto: GP Ansor Taiwan)

Taipei, NU Online

Pimpinan Cabang Istimewa  (PCI) Gerakan Pemuda Ansor Taiwan kembali menyelenggarakan Diklat Terpadu Dasar (DTD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar Banser. Kegiatan yang diadakan kali keempat ini diikuti lebih 100 peserta dilaksanakan di halaman Kantor PCINU di Chiayi Taiwan.


Acara bertemakan Mencetak kader yang militan, tangguh, siap menjadi benteng ulama, merawat tradisi dan menjaga NKRI berlangsung 9-11 September 2022. Pembukaan kegiatan dibarengkan bersamaan dengan Pelantikan PCI Ansor Taiwan masa khidmah 2021-2022, Sabtu (9/9/2022).


Pelantikan pengurus PCI GP Ansor Taiwan dan pembukaan Diklatsar disampaikan langsung oleh  Ketua Umum PP GP Ansor H.Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).


Pada kesempatan itu Gus Yaqut menyampaikan meski Taiwan Cabang Ansor di luar negeri, hak dan kewajibannya sama seperti cabang Ansor lainnya di Tanah Air. Khususnya soal kewajiban dan tanggung jawab pimpinan. 


"Apa itu? Misalnya Pimpinan Cabang Taiwan ini klaster 1, maka Cabang Taiwan harus membentuk syarat-syarat yang telah ditantukan Pimpinan Pusat. Contohnya telah terbentuk Majelis Zikir dan Shalawat Rijalul Ansor dan melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) serta kegiatan keagamaan secara rutin," kata Gus Yaqut. 


Selain itu juga telah telaksana kegiatan sosial kemasyarakatan secara rutin, telah terbentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor, telah terbentuk LKMS/Koperasi dan/atau LKP dan/atau Lembaga usaha produktif lainnya, berbadan hukum, memiliki kader yang telah lulus Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan/atau Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN) sekurangnya berjumlah 20 orang dan berusia sebelum 40 tahun, memiliki satuan pengamanan dan sedikitnya tiga satuan khusus Banser.

 
Klaster 1 juga harus memiliki struktur kepengurusan Pimpinan Anak Cabang minimal 75 persen dari jumlah kecamatan di kabupaten/kota, serta memiliki anggota minimal 100 orang di setiap Pimpinan Anak Cabang yang terdata di Sistem Administrasi GP Ansor.


"Sedangkan Pimpinan Cabang Klaster 2 telah terbentuk Majelis Zikir dan Shalawat Rijalul Ansor dan melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) serta kegiatan keagamaan secara rutin, melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan secara rutin, telah terbentuk LKMS/Koperasi dan/atau LKP dan/atau Lembaga usaha produktif lainnya berbadan hukum, telah terbentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor atau badan Ansor lainnya," jelas Gus Yaqut.

 

Klaster 2 juga hendaknya memiliki kader yang telah lulus Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan/atau Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) sekurangnya berjumlah 10 orang dan berusia sebelum 40 tahun, memiliki 1 unit pengamanan dan sedikitnya 2 unit khusus Banser, memiliki struktur kepengurusan Pimpinan Anak Cabang minimal 50 persen dari jumlah kecamatan di kabupaten/kota, dan memiliki anggota minimal 50 orang di setiap Pimpinan Anak Cabang yang terdata di Sistem Administrasi GP Ansor dan lainnya.


"Tinggal PCI Ansor ini masuk klaster satu atau dua. Taiwan masuk klaster dua sudah bagus," katanya.


Adapun pemateri DTD dan Dikatsar diampu lima instruktur dan pemateri Nasional Ansor dan Banser. Mereka adalah Gus Ainulloh, Aziz Hakim dan Musafa' dari PP Ansor. Sedangkan dari Banser Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala dan Heri Budi, Asisten Pendidikan dan Latihan Satkornas.


Ketua PCl GP Ansor Taiwan, Mohammad Ghofur mengaku bangga meski 50 persen materi diklat dilaksanakan dengan virtual, semua peserta dengan tertib mengikuti diklat dengan seksama dan mengikuti arahan semua pemateri.


"Pemateri sangat spesial karena disampaikan dari PP dan Satkornas. Kalau instrukurnya sebagaian dari PCI Taiwan sendiri," kata Ghofur yang saat itu didampingi Susilo Kasatkorcab Banser PCI Taiwan.


Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Kendi Setiawan