Internasional

Kenapa Warga Rohingya Tak Kunjung Dipulangkan?

NU Online  ·  Selasa, 6 Maret 2018 | 16:00 WIB

Jakarta, NU Online
Akhir tahun lalu pemerintah Myanmar dan Bangladesh sudah membuat kesepakatan untuk memulangkan kembali warga Rohingya ke Myanmar. Rencananya proses pemulangan atau repatriasi dilakukan akhir Januari tahun tahun ini, namun karena masih ada banyak persoalan, maka proses repatriasi tak kunjung terwujud

Ketua Indonesia Humanitarian Alliance (Aliansi Kemanusiaan Indonesia) M Ali Yusuf mengatakan, proses rapatriasi warga Rohingya tidak kunjung terwujud setidaknya disebabkan karena dua persoalan, yaitu teknis dan nonteknis. 

“Soal repatriasi memang sejak awal diperkirakan tidak mudah. Ada banyak persoalan baik teknis maupun non teknis,” kata Ali kepada NU Online, Selasa (6/3).

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) ini menyebutkan, baik pemerintah Bangladesh atau pun Myanmar belum sepakat dalam hal-hal yang bersifat teknis seperti jumlah warga Rohingya yang dipulangkan, identifikasi pengungsi, dan lainnya.

Sedangkan persoalan nonteknis, tambahnya, juga ada dua permasalahan yaitu yang bersifat internal dan eksternal. Persoalan internal nonteknis antara lain pengungsi Rohingya enggan untuk balik ke Myanmar jika tidak ada jaminan keamanan dan hidup dari pemerintah Myanmar.

Sementara itu, persoalan eksternal nonteknis lebih kepada warga Myanmar sendiri. Di sekitar lokasi kamp-kamp repatriasi banyak warga Myanmar yang menolak kehadiran pengungsi Rohingya. 

“Di Myanmar, masyarakat di sekitar lokasi repatriasi banyak melakukan penolakan-penolakan,” tuturnya.

Hampir 700 ribu warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar dan mengungsi ke Bangladesh sejak Agustus menyusul operasi militer yang membabi buta yang dilakukan tentara Myanmar. (Muchlishon)