Internasional

Ketika Anak-Anak Sudan Melihat Pesawat Tempur Melintasi Rumahnya

Rab, 24 Mei 2023 | 09:00 WIB

Ketika Anak-Anak Sudan Melihat Pesawat Tempur Melintasi Rumahnya

Sanaa Mahmoud bersama putrinya. (Foto: Tangkapan layar video Al-Jazeera)

Jakarta, NU Online
Desing peluru dan deru tembakan sudah tak asing di telinga masyarakat Sudan. Apalagi muncul pertempuran konflik sejak pertengahan April 2023 lalu, suara-suara itu semakin menghantui mereka. Tak lagi peduli anak-anak, suara-suara senjata api menerjang siapa saja yang ada di dekatnya.

 

Pun pesawat tempur dengan leluasanya berlalu-lalang melintasi rumah-rumah warga yang tak mau berkonflik. Deru mesin pesawat yang berada di atas kepala mereka semakin membuat mereka ketakutan.

 

Sanaa Mahmoud, seorang ibu, menceritakan betapa putri-putrinya ketakutan akan suara-suara itu, terlebih sembari diiringi rentetan tembakan yang mengerikan. Saban malam, putrinya menangis dan menjerit ketakutan.

 

"Kenapa orang-orang datang untuk membunuh kita?" Kata putri bungsunya kepada Sanaa Mahmoud sebagaimana dilansir Al Jazeera.

 

Sanaa menceritakan hal tersebut sembari menangis. Tampak putri kecilnya mengusap ujung mata ibunya itu dengan kerudung yang dikenakan ibunya. Sementara kakaknya tampak bersandar di punggung ibunya.

 

Ketika pesawat-pesawat tempur melintas, putri kecilnya langsung lari kepadanya. "Bu, pesawat datang! Orang datang ke rumah mau menembak kita," kata Sanaa kembali mengutip pernyataan putrinya.

 

"Pesawat itu cuma terbang aja, tidak menembak kita," kata Sanaa merespons ketakutan putri kecilnya itu.

 

Sanaa dan keluarganya lari ke Mesir untuk melindungi diri dari konflik bersenjata antara Militer Sudan dengan paramiliter Sudan Rapid Support Forces (RSF). Ia bergabung bersama ratusan ribu warga Sudan lainnya yang juga mencari kehidupan ke negeri jiran, Mesir.

 

Sebagaimana diketahui, konflik tersebut sudah berlangsung sejak 15 April 2023 yang kian memanas. Konflik bersenjata ini mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga membuat banyak manusia pergi dari wilayah tersebut.

 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum langsung berupaya mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di sana. Bekerja sama dengan sejumlah pihak, lebih dari 1.000 WNI berhasil dievakuasi dari Sudan sejak tanggal 23 April 2023 dan tiba di Indonesia pada akhir April sampai awal Mei 2023.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi