Internasional

Ketika Rezim Syah Pahlevi Iran Berupaya Bangkit

NU Online  ·  Selasa, 30 April 2013 | 14:06 WIB

Kairo, NU Online
Beberapa kelompok oposisi Iran dari berbagai latar belakang berkumpul di Paris, Prancis pada Ahad (28/4) kemarin untuk membahas isu seputar perkembangan mutakhir Iran sekaligus isu pemilu yang sebentar lagi akan digelar di Negeri Persia itu. Demikian dilansir kantor berita Alarabiya (30/4).<>

Ikut serta dalam pertemuan itu beberapa perwakilan dari Harakah Hadra (Gerakan Hijau), yaitu sayap reformis yang menjadi oposisi pemerintahan dan mengemuka paska pemilu Presiden Iran 2009 silam, tokoh-tokoh dari kelompok nasionalis, liberalis dan pejuang hak minoritas Iran, juga para loyalis rezim monarki-Syah yang telah tumbang.

Dalam pertemuan tersebut, kumpulan kelompok oposisi Iran itu juga membentuk "Dewan Nasional Iran" yang menyerukan digelarnya pemilu secara bebas dan terbuka, juga menyerukan ditegakkannya sistem sekuler di Iran dan menghapus sistem vilayat-e faqih, sebuah sistem pemerintahan teokratik ala Syiah yang sekarang dianut Iran.

Pertemuan itu juga mendaulat dan mengangkat Reza Mohammad Reza Palevi, anak dari Syah (Raja) Iran terakhir yang digulingkan oleh gerakan revolusi Iran pada Februari 1979 silam.

Dalam jumpa persnya, Pahlevi menyampaikan kalau poros yang diketuainya itu mempunyai beberapa tuntutan bagi pemerintahan Iran, yaitu digelarnya pemilu secara terbuka dan bebas.

"Kami menuntut digelarnya pemilu secara terbuka dan bebas. Kami juga menuntut untuk ditegakkannya sistem pemerintahan yang sekuler dan demokratik," tambah Pahlevi.

Selain itu, Pahlevi juga menekan pemerintahan Iran untuk menghormati suara dunia internasional yang menghendaki diberhentikannya program nuklir Iran. 

Beberapa pengamat mengatakan, poros oposisi yang diketuai Pahlevi, anak mendiang Syah Iran dari tempat eksilnya di Paris ini, adalah upaya untuk membangkitkan kembali entitas dan pengaruh dinasti Syah Iran yang sudah tumbang.



Penulis: A. Ginanjar Sya’ban