Internasional

Kontroversi Kartun Nabi, PBB Desak Antarpemeluk Agama di Dunia Saling Menghormati

Jum, 30 Oktober 2020 | 03:30 WIB

Kontroversi Kartun Nabi, PBB Desak Antarpemeluk Agama di Dunia Saling Menghormati

Markas PBB di New York. (Foto: dok. UN)

Jakarta, NU Online

Terkait ketegangan yang kian memamas akibat pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan mendukung penerbitan kembali kartun Satir Nabi Muhammad, Kepala Badan Anti-Ekstremisme Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Miguel Angel Moratinos menyampaikan keprihatinan yang mendalam.


Ia mendesak rasa saling menghormati antarpemeluk agama dan orang-orang yang berbeda pandangan politik di seluruh negara di dunia. Pernyataan tersebut dinyatakan Moratinos pada Rabu (28/10) lalu saat ia memimpin Aliansi Peradaban PBB dan dilansir NU Online dari Al Jazeera, Jumat (30/10) pagi.Ā 


Pertemuan tersebut mengikuti kemarahan yang meningkat di dunia Muslim atas tanggapan Perancis terhadap pemenggalan kepala seorang guru. Kejadian itu bermula lantaran menunjukkan kepada murid-muridnya gambar-gambar itu (karikatur Nabi Muhammad), sebagai bagian dari kelas tentang kebebasan berbicara.


Sejurus kemudian, Presiden Emmanuel Macron dengan gigih membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi atas dasar kebebasan berbicara. Hal itu memicu protes kemarahan di seluruh dunia Muslim dan kampanye untuk memboikot produk Perancis.


"Karikatur yang menghasut juga memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa yang diserang karena agama, keyakinan, atau etnis mereka," kata Moratinos, tanpa secara eksplisit merujuk pada pembelaan Macron atas karikatur Nabi itu.


Moratinos menegaskan, penghinaan terhadap simbol-simbol suci agama memicu kebencian dan ekstremisme kekerasan, yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat.Ā 


Ia juga menyatakan bahwa kebebasan beragama dan berekspresi adalah hak yang saling bergantung, terkait, dan saling menegakkan kembali yang berakar dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.


"Menjunjung tinggi dan melindungi hak-hak fundamental adalah tanggung jawab utama negara anggota (PBB)," demikian pernyataan Moratinos.Ā 


Sebelumnya diberitakan Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.


Lebih dari itu, Macron menegaskan bahwa Perancis mendukung penerbitan kembali kartun kontroversial Nabi Muhammad oleh majalah satire, Charlie Hebdo, atas nama kebebasan berekspresi. Akibat hal itu, beberapa negara di Timur Tengah memboikot produk-produk Prancis.Ā 


Diberitakan BBC Senin (26/10) lalu, produk-produk Perancis seperti produk kecantikan ditarik dari beberapa rak supermarket di Kuwait, Qatar, dan Yordania pada Ahad, 25 Oktober waktu setempat. Di samping itu, aksi unjuk rasa anti-Prancis terjadi di beberapa negara Arab lainnya seperti Jalur Gaza, Suriah, dan Libya.Ā 


Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari serikat pengecer besar non-pemerintah, Al-Naeem Cooperative Society, telah memutuskan untuk memboikot dan mengeluarkan semua produk Prancis dari rak supermarket. Dilaporkan, arahan ini merupakan tanggapan atas 'penghinaan berulang' terhadap Nabi Muhammad.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad