Internasional

Kudeta Presiden, Mahasiswa Sudan Diliburkan

Jum, 12 April 2019 | 07:15 WIB

Kudeta Presiden, Mahasiswa Sudan Diliburkan

Presiden Sudan Omar al-Bashir (Foto: Al-Jazeera)

Jakarta, NU Online
Sudah semingguan, masyarakat Sudan turun ke jalan. Demo besar-besaran berpusat di Pusat Komando Militer, Markaz al-Qiyadah al-Aammah. Mereka menuntut mundurnya Presiden Omar al-Bashir yang sudah berkuasa selama tiga dekade.

Gejolak demikian sudah berlangsung sejak lama. Bahkan kampus-kampus diliburkan sejak Desember 2018 lalu. “Masalahnya, kampus-kampus diliburkan. Kampus negeri sudah diliburkan mulai Desember. Barusan hari ini kampus swasta juga ikut libur karena kudeta,” kata Muthiullah, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan, Jumat (12/4).

Menurut Muthiullah, kampus dikhawatirkan menjadi pusat pengumpulan massa. “Untuk kampus negeri, diliburkan oleh pemerintah. Karena dikhawatirkan jadi pusat pengumpulan massa,” katanya.

Situasi yang belum kondusif membuat belum ada ketentuan pasti kapan mahasiswa ini dapat kembali menjalani studinya. “Diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan,” ungkapnya.

Muthiullah menceritakan, begitu ada pengumuman kemunduran Omar al-Bashir, penduduk Sudan turun ke jalan guna merayakan turunnya sang presiden. Akan tetapi, kemudian ada info bahwa pemerintahan dipegang oleh militer, orang dekat dari Omar al-Bashir. Penduduk Sudan kurang puas.

“Jadi pengepungan di Qiyadah Ammah masih terjadi. Di samping itu, pemerintah juga memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00. Bahkan mahasiswa yang tinggal di asrama dilarang untuk keluar,” paparnya.

Sementara itu, selama libur tersebut, tidak membuat mahasiswa Indonesia berdiam diri dan menikmati liburan dengan bersantai. Mereka mendatangi majelis-majelis masyayikh di sana.

“Mayoritas mahasiswa Indonesia kuliah di Universitas Afrika Internasional. Beberapa yang kuliah di kampus lain, mengisi kekosongan dengan ikut daurah-daurah ilmiyah dengan para syekh,” terangnya.

Muthiullah meminta doa agar Sudan dapat kembali normal sehingga mahasiswa Indonesia di sana dapat kembali menjalani studi dengan tenang dan aman. “Mohon doanya, semoga kondisi Sudan segera pulih seperti semula,” pungkasnya. (Syakir NF/Musthofa Asrori)