Internasional

Kunjungi Taiwan, Fatayat NU Apresiasi Peran Publik Perempuan Taiwan

NU Online  ·  Selasa, 28 Februari 2017 | 12:04 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini melakukan lawatan ke Taiwan pada 25-27 Februari lalu. Ia dan rombongannya bertemu dengan para perempuan aktivis Partai Demokratik Progressive. Dalam pertemuan tersebut mereka mendiskusikan perempuan dalam pergerakan politik, serta berbagai hal terkait dengan kebijakan pemerintah dan perempuan serta anak.

Di Taiwan, partai politik harus mengikutsertakan sebanyak 50 persen perempuan sebagai kandidat dalam pemilu. Saat ini 50 persen anggota parlemen terdiri dari perempuan.

“Bagi Fatayat, hal ini dinilai sangat menarik, karena dalam jangka 20 tahun, kemajuan perempuan di Taiwan sangat pesat,” kata Anggia dalam rilis yang diterima NU Online, Senin (27/2).

Pada pertemuan yang juga dihadiri Rais Syuriyah PCINU Taiwan Agus Susanto, partai yang saat ini mendominasi di pusat kekuasaan tersebut berjanji akan membantu legalitas PCINU Taiwan.

Rombongan ini juga mengadakan pertemuan dengan Global Worker Organization. Organisasi ini memberikan pendidikan keterampilan dan pendampingan terhadap TKI di Taiwan, terutama keterampilan yang bisa digunakan ketika mereka kembali ke tanah air.

Selesai mengikuti pelatihan keterampilan, peserta mendapatkan sertifikat. Sertifikat itu, selain bisa digunakan di tanah air, bisa juga digunakan di Taiwan sendiri. Dengan demikian, gaji mereka bertambah dan bersaing dengan pekerja terampil yang lain.
Talkshow di Radio Taiwan Internasional (RTI) menjadi salah satu agenda berikutnya. Dalam talkshow dikenalkan bagaimana Fatayat berkiprah di Indonesia dan Taiwan.

Salah satu hasil pembicaraan Ketua Umum Fatayat bersama RTI adalah Fatayat serta NU secara keseluruhan sangat diharapkan mengisi ceramah untuk mengenalkan dan memperdalam ajaran Islam Ahlisunah wal jamaah dan Islam Nusantara.

“Pengenalan tersebut sangatlah penting mengingat banyak kejadian para TKI menjadi sasaran pergerakan radikalisme dan terorisme,” jelas Anggia. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)