Internasional KHAZANAH ISLAM

Mengenal Masjid Tertua di Mesir, Masjid Amr bin Ash

Kam, 20 Juni 2019 | 11:00 WIB

Mengenal Masjid Tertua di Mesir, Masjid Amr bin Ash

Masjid Amr Bis Ash, Mesir

Masjid Amr bin Ash adalah masjid tertua di Mesir dan Benua Afrika serta di dunia selain di Makkah dan Madinah serta Syam. Sebab, setelah Fathu Misr, bangunan pertama yang dibangun Sahabat Amr bin Ash adalah masjid ini.

Penaklukan Mesir dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab. Pasukan yang dikirim sekitar 13 ribu pasukan sahabat yang dipimpin Amr bin Ash. Kenapa beliau yang mimpin?

Karena pengalaman Amr bin Ash dan jaringan beliau dalam berdagang sebelum masuk Islam yang tersebar di seluruh dunia Arab saat ini termasuk di Mesir. Makanya bisa dibayangkan bagaimana semangat sahabat zaman itu memanfaatkan tempat ini.

Sungguh pengalaman saya, sangat terasa aura dahsyat beliau dan para sahabat kalau kita masuk dan shalat di masjid ini. Apalagi ditambah suara imam shalat fardlunya lebih merdu dengan suara imam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.


Foto: KH Muhammad Nur Hayid di depan Masjid Amr bin Ash

Masjid Amru bin Ash ini seringkali disebut sebagai 'Taj Al-Jawami' atau 'Mahkotanya Masjid'. Masjid yang berada di wilayah Fusthath di bagian kota tua Kairo ini merupakan masjid pertama di Mesir dan Benua Afrika.

Banyak makam termasuk putra Amr bin Ash yang bernama Abdullah Bin Amr bin Ash dimakamkan di sini. Tapi sudah terkubur karena perluasan masjid, sehingga tidak terdeteksi lagi.

Bahkan ada pendapat, ada banyak makam lagi dari kalangan sahabat dan tabiin selain Abdullah Bin Amr bin Ash. Syekh Ali Jumat mengatakan makam putra Amr bin Ash di antara pojok-pojok Masjid.

Bangunan Yang Eksotik

Meski bangunan asli yang dibangun semasa Amru bin Ash sudah tak tersisa lagi, namun sejarah awal pembangunannya menjadikan masjid ini memegang peranan penting bagi peradaban Islam di Mesir dan Benua Afrika.

Hampir semua ulama besar dari kalangan sahabat, tabiin dan tabiit tabiin kalau taklim selalu di lakukan di masjid ini. Termasuk Imam Syafi'i, taklimnya juga digelar di masjid ini karena tabarrukan dengan ngajinya para sahabat dan guru-gurunya.

Bangunan masjid yang kini berdiri dan kita saksikan kalau berkunjung, merupakan hasil pembangunan para penguasa sesudah Amr bin Ash. Pembangunan ini tidak sekaligus, tapi bertahap dari dinasti ke dinasti.


Foto: Bagian Tengah Masjid

Seperti kita ketahui, bahwa Mesir pasca ditaklukkan Amr bin Ash, dikuasai dinasti Fatimiyah, Ayubiah, Mamalik, Turki Utsmani dan lainnya. Keindahan arsitekturalnya menarik perhatian berbagai pihak termasuk para turis dari mancanegara dan para mahasiswa.

Bahkan, salah satu adegan Film Ketika Cinta Bertasbih yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El-Shirazy, juga mengambil tempat di pelataran tengah masjid ini. Bagian tengah ini digunakan untuk tempat wudlu.

Jadi, tak ada salahnya bila anda sedang berkunjung ke Kairo Mesir, sempatkan ziarah ke masjid bersejarah ini sekaligus diniati tabarrukan kepada sahabat Amr bin Ash dan para sahabat serta kibarul ulama assalaf.

Ditulis oleh KH Muhammad Nur Hayid (Ketua Rombongan Utusan PBNU pada Program Tadribud Duat wal Aimmat di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, 2019)